• Inra Sumahamijaya
    Inra Sumahamijaya
    Inra Sumahamijaya adalah seorang aktivis pendiri komunitas digital StartupFounder.ID yang kini sudah mencapai 1700 anggota penggiat startup. Disamping aktivitas utamanya sebagai koordinator startup di Inkubator Bisnis Universitas Indonesia, Inra juga mendirikan perusahaan rintisan yang bertujuan untuk menjadi solusi bagi koperasi di Indonesia.

Digitalisasi Koperasi untuk Membuka Potensi Ekonomi Berbasis Kebersamaan

June 11, 2018
Digitalisasi Koperasi untuk Membuka Potensi Ekonomi Berbasis Kebersamaan

Aktifitas ekonomi yang faedahnya bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Itulah koperasi, yang sering disebut sebagai soko guru perekonomian Indonesia.

Pemerintah tengah berupaya mendorong pemerataan ekonomi di seluruh wilayah Tanah Air dengan langkah yang dilakukan baik dari pemerintah pusat dan daerah. Mari kita tengok sedikit situasi hari ini. Pertama, kebijakan ekonomi dengan pola usaha individual, yang berorientasi pada kompetisi dan pengumpulan keuntungan oleh pemilik modal, telah melahirkan kesenjangan. Kedua, kesenjangan terlihat pada jumlah usaha di Indonesia secara keseluruhan 98,8 persen unit usaha adalah mikro, 1 persen usaha kecil, dan selebihnya 1 persen usaha menengah dan 0,01 persen usaha besar. Ketiga, kesenjangan juga tecermin dalam kepemilikan aset, 10 persen terkaya di Indonesia memiliki 77 persen aset dan 1 persen memiliki lebih dari 50 persen kekayaan negeri.

Kenyataannya, memang jarang kita menemukan koperasi di sektor-sektor riil yang berkembang besar. Hampir seluruh rak di minimarket dan supermarket dikuasai produk pabrikan besar milik segelintir pemodal. Jaringan toko ritel pun dikuasai oleh pemilik modal individual. Untuk mengubah situasi ini tentu perlu strategi berbeda, dan sudah semestinya jika kita serius menelaah strategi pengembangan ekonomi yang berbasis gotong royong atau kebersamaan sebagai strategi penyeimbang dengan Koperasi.

"Berbasis KEBERSAMAAN" Koperasi bukan (hanya) keuangan mikro atau soal simpan pinjam. Koperasi adalah sistem ekonomi yang menggunakan paradigma berbeda (atau kebalikan) dari kapitalisme, mendasarkan diri pada basis "strategi" yang berbeda dibandingkan bisnis privat CV dan PT. Secara garis besar, koperasi berpondasi pada kebersamaan dan orang, sedangkan usaha privat mengandalkan individu dan modal. Selain perbedaan model pengelolaan, karakter kebersamaan dalam koperasi juga melahirkan keharusan adanya manajemen terbuka yang dapat menghindarkan praktik-praktik usaha tidak adil.

Koperasi mestinya dapat bebas dikembangkan untuk segala jenis usaha, membentuk ekosistem yang saling menunjang. Kita sebagai bangsa yang memiliki karakter gotong royong, sudah menyadari pentingnya tatanan ekonomi yang berbasis kebersamaan, aktifitas ekonomi yang faedahnya bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Itulah koperasi, yang sering disebut sebagai soko guru perekonomian Indonesia.

Di sejumlah negara, peran koperasi pada ekonomi warga dapat dilihat dari data International Cooperative Alliance. Pada 2014, di Amerika Serikat 20.000 koperasi membuka 2 juta pekerjaan, di Perancis 21.000 koperasi memberi pekerjaan 1 juta orang. Di Jepang 91 persen petaninya anggota koperasi dengan nilai usaha lebih dari 90 miliar dollar AS. Di Selandia Baru, koperasi menguasai 95 persen produk berbasis susu (dairy products) dalam negeri dan ekspor.

Dan di Indonesia, menurut data Kementerian Koperasi dan UKM per Maret 2017, jumlah koperasi aktif di Indonesia sekitar 150.000 unit, 26 juta anggota atau sekitar 10% populasi penduduk di Indonesia dengan volume usaha setahun Rp 175 triliun, sisa hasil usaha Rp 8 triliun dan menyerap sekitar 350.000 tenaga kerja.

Permasalahannya, persepsi banyak pihak terhadap koperasi kebanyakan sekadar koperasi simpan pinjam, dilengkapi dengan berbagai berita negatif dan pengalaman pahit di masyarakat. Koperasi pun stagnan, banyak yang tertinggal dari sentuhan teknologi dan automasi finansial. Management anggota koperasi pun tidak mudah, ditambah pengelolaan akutansi sekelas bank kecil dengan tuntutan tranparansi untuk seluruh anggotanya. Hal tersebut semakin mendorong perlunya solusi digitalisasi koperasi yang scaleable dan terjangkau bagi koperasi. Bukan pendirian satu atau dua koperasi dibidang digital saja, tapi solusi yang dapat membantu sistem tatakelola koperasi secara keseluruhan yang bukan hanya dapat menjadi solusi untuk koperasi besar dan modern tapi juga mampu membantu koperasi kecil dan koperasi desa.

Perlunya modernisasi Rapat Anggota Tahunan agar bisa dilakukan secara online voting, transparansi akutansi keuangan dalam simpanan wajib hingga SHU, dan berbagai akses yang memudahkan perekrutan anggota koperasi tanpa dibatasi ruang offline dan waktu tertentu. Sebuah sistem Software As A Service (SAAS) yang terbuka dan mampu membantu mulai dari pendirian koperasi baru hingga managerial koperasi yang sudah ada. Implikasinya, kemudahan pembentukan koperasi baru dan kemudahan managerial koperasi existing tentu dapat meningkatkan kredibilitas bagi koperasi, memudahkan pemerintah untuk melakukan analisa kelayakan usaha koperasi dan terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Bila puluhan juta masyarakat, komunitas dan usaha mikro membangun usaha bersama, kita sebagai bangsa akan punya jaring pengaman ekonomi yang kokoh dan berkeadilan, ekonomi berbasis kebersamaan. Dengan Koperasi mari #AtasiKesenjangan di Indonesia.


Comment
  • Generic placeholder image
    Wahyudi Sudiyono - 11 Jun 2018 13:44
    Sangat inspiratif, semoga akan banyak startup fintech yang lahir dari badan hukum koperasi Indonesia. Jaya Koperasi Indonesia!
  • Generic placeholder image
    Citra Auliya - 11 Jun 2018 13:48
    Generasi milenial tampak melihat koperasi sebagai produk lama, produk yang sudah usang dan ketinggalan zaman. Generasi milenial tidak melihat koperasi sebagai produk modern atau setidaknya mampu beradaptasi dengan perubahan zaman yang begitu cepat ini. Sayang banget ya... Ada gak koperasi yang didirikan oleh generasi milenial?
  • Generic placeholder image
    Inra Sumahamijaya - 11 Jun 2018 17:08
    @Wahyudi Aamiin.. @Citra Masih ada kok, contohnya koperasi freelancer (lupa namanya), ada juga koperasi mahasiswa di berbagai kampus
  • Generic placeholder image
    Haryo Dewo - 11 Jun 2018 20:38
    1st of all... klaim "koperasi pun stagnan..." itu entah gimana seolah mengecilkan peran kementerian koperasi & ukm. Saya reject klaim sepihak tersebut. 2. yes data komparasi antar negara itu memang menunjang, tapi yakinkan pembaca mu dengan menyertakan data rerata pertumbuhan koperasi tiap tahunnya agar klaim penulis soal "stagnan" (gak tumbuh) itu valid. You wanna buid SAAS, maka mulailah terbiasa frasa "definisi". Saya masih gak paham definisi "stagnan". 3. I've heard the id startup founder. ASK: • berapa banyak portfolio yg diakuisisi/bergabung yg bergerak di bidang pendidikan, khususnya di diklar (pendidikan penalaran) perihal digital bagi generasi xenial aja deh, gak usah angkatan 66? What I meant is... "theres a huge gap of knowledge, understanding, culture & attitude antar generasi di indonesia perihal digital" (coba deh ngajak angkatan kelahiran 70an aja tuk buat koperasi dimana didalamnya diberlakukan kultur holacracy) • apa solusi penulis tuk kondisi "huge gap" tersebut ? (sebelum menawarkan konsep solusi digitalisasi koperasi hingga ke modernisasi rapat tahunan) ~udah liat web kementerian kan? Bootstrap banget kan yah... #smirk 4. Ada yg tau startup fintech ipos yg bos nya juga penggiat di social movement turuntangan? Nah... beliau aja nawarin tender recruitment SDM milenial yg gak berani gw n team gw ambil. Karena beliau juga merasakan dan memvalidasi adanya huge gap tadi tsb. 5. Gw setuju, sama pendapat kak @Citra diatas. Dan dia pun melihat dan merasakan adanya "huge gap" tsb. 6. Overall... tulisan yang cukup bagus dan menggugah kesadaran. Kamu sudah think big. Tinggal: start small, build fast aja. Bikin pilot project koperasi digital versi ideal kamu. Gojek pun start di area kebayoran-bintaro kok. Sukses gaes. ♥ *saya gak ikutan lomba blog.
  • Generic placeholder image
    Inra Sumahamijaya - 12 Jun 2018 17:07
    @haryo 1. Well Noted. Perkembangan peningkatan jumlah koperasi akhir tahun ini 150223 di 2015, 152240 di 2016, 153171 di 2017 bila dilihat tren pertumbuhannya semakin menurun dari 2000an koperasi per tahun hingga kurang dari 1000 koperasi per tahun. 2. Noted, kata tersebut terlalu menyernahakan berbagai kondisi perkembangan koperasi. Saya menyebut stagnan karena melihat pertumbuhannya kecil (1%) sebagaimana pendapat wiki yang menyebutkan bahwa stagnasi terjadi ketika pertumbuhan kurang dari 2-3% per tahun. 3. Thank you, tapi kami belum memiliki database startup yang cukup valid yang bergerak dibidang itu. 4 & 5. Noted untuk kondisi "huge gap" tersebut memang tidak mudah, bridging knowledge, understanding, culture & attitude antar generasi hanya bisa dilakukan dengan meningkatkan kesadaran dan mempertemukan multigenerasi kedalam sebuah aktivitas kolaborasi. Tidak ada solusi yang pasti, neither gen muda harus adaptasi dengan gen sebelumnya atau sebaliknya. Berbagai pihak dapat saling memberi pengertian bila berada dalam satu ekosistem kolaborasi / organisasi dengan purpose dan niat yg sama. Disisi koperasi sebagai organisasi ekonomi, memberikan solusi digital saja pun tidak cukup, perlu ada approach lebih personal, mungkin bila ada (big IF) endorse dari kemenkopukm dan waktu yang cukup untuk koperasi bisa adaptasi. Sebagai permulaan kami mencoba melakukan digitalisasi koperasi sekolah, menggabungkan pemikiran dan aksi dari multi generasi, guru dan siswanya. 6. Terima kasih, we're still young, stupid and foolish. Yang kami miliki adalah semangat to make a dent in Indonesia.
  • Generic placeholder image
    Uswatun Hasana - 14 Jun 2018 16:12
    Menarik tulisannya
  • Generic placeholder image
    Imam Rosadi - 14 Jun 2018 16:29
    Sepakat
  • Generic placeholder image
    Iwan Kurniawan - 14 Jun 2018 16:43
    Semoga terwujud, Koperasi sebagai salah satu model untuk demokrasi ekonomi bagi masyarakat...
  • Generic placeholder image
    Kurnia - 14 Jun 2018 16:46
    Semoga koperasi makin berkembang dan dapat membantu keuangan masyarakat di daerah dari Sabang sampai Merauke.
  • Generic placeholder image
    Rachmadianti Amalia - 14 Jun 2018 16:50
    Oke.... Semoga bisa menjadikan koperasi lebih baik....
  • Generic placeholder image
    Ronald P - 14 Jun 2018 16:58
    Apa nama koperasinya?
  • Generic placeholder image
    Inra Sumahamijaya - 14 Jun 2018 17:25
    @Uswatun Terima Kasih, @Imam Setuju
  • Generic placeholder image
    Inra Sumahamijaya - 14 Jun 2018 17:27
    @iwan Kurniawan, Pembangunan ekonomi berdasarkan demokrasi ekonomi diarahkan pada terwujudnya perekonomian nasional yang mandiri dan handal untuk meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat secara selaras, adil, dan merata. Dengan demokrasi ekonomi diharapkan akan terwujud kesatuan kekuatan ekonomi nasional (terdiri atas koperasi, usaha negara, dan usaha swasta) yang berdasarkan azas kekeluargaan dan kebersamaan, sebagai unsur mutualisme yang mengacu pada interdependensi antar individu dalam hidup bermasyarakat. Pembangunan ekonomi berdasarkan demokrasi ekonomi diarahkan pada terwujudnya perekonomian nasional yang mandiri dan handal untuk meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat secara selaras, adil, dan merata. Dengan demokrasi ekonomi diharapkan akan terwujud kesatuan kekuatan ekonomi nasional (terdiri atas koperasi, usaha negara, dan usaha swasta) yang berdasarkan azas kekeluargaan dan kebersamaan, sebagai unsur mutualisme yang mengacu pada interdependensi antar individu dalam hidup bermasyarakat. Pembangunan ekonomi berdasarkan demokrasi ekonomi diarahkan pada terwujudnya perekonomian nasional yang mandiri dan handal untuk meningkatkan kemakmuran seluruh rakyat secara selaras, adil, dan merata. Dengan demokrasi ekonomi diharapkan akan terwujud kesatuan kekuatan ekonomi nasional (terdiri atas koperasi, usaha negara, dan usaha swasta) yang berdasarkan azas kekeluargaan dan kebersamaan, sebagai unsur mutualisme yang mengacu pada interdependensi antar individu dalam hidup bermasyarakat. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem perekonomian nasional. Sebagai salah satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota.
  • Generic placeholder image
    Inra Sumahamijaya - 14 Jun 2018 17:28
    @Kurnia Aamiin, memang sudah seharusnya seperti itu. Menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 Pasal 3 koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Semoga citra koperasi menjadi lebih baik di kemudian hari.
  • Generic placeholder image
    Inra Sumahamijaya - 14 Jun 2018 17:30
    @Rachmadianti Amalia, Aamiin; @Ronald Kami membangun sebuah platform yang dapat mendukung berbagai koperasi baik yang sudah ada ataupun yang baru akan dibuat. Kami sendiri berbentuk koperasi bernama Koperasi Kode Digital untuk Demokrasi Ekonomi.
  • Generic placeholder image
    Ronald P - 16 Jun 2018 13:55
    Terima kasih infonya semoga sukses ya...
  • Generic placeholder image
    Kurnia - 16 Jun 2018 13:57
    Penjelasannya panjang. haha.. sukses ya
  • Success!
    Failed!