Tentang IDF

Diselenggarakan pertama kali pada 2017, Indonesia Development Forum adalah konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas. Indonesia Development Forum telah menjadi sebuah forum utama untuk mendiskusikan solusi atas isu-isu pembangunan di Indonesia seperti kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan kesempatan kerja. Melalui berbagai sesi interaktif, forum ini mendorong pemikiran dan pendekatan baru dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan utama Indonesia. Indonesia Development Forum menyediakan wadah bagi praktisi pembangunan di sektor publik, swasta, dan nirlaba untuk bertemu dan bertukar gagasan. Berbagai presentasi dari ahli dan praktisi yang mengangkat penelitian, wawasan, praktik cerdas dan pembelajaran, dari akar rumput sampai tingkat nasional, serta pengalaman internasional yang relevan bagi konteks Indonesia.

Indonesia Development Forum bertujuan untuk:

  • Mengumpulkan aktor-aktor pembangunan untuk menyusun agenda pembangunan Indonesia;
  • Mengomunikasikan hasil penelitian dan bukti atas berbagai tantangan pembangunan dan solusi-solusi apa saja yang efektif untuk mengatasinya;
  • Mendorong kolaborasi dalam mengatasi persoalan-persoalan pembangunan Indonesia yang paling mendesak.

Indonesia Development Forum 2023

Wilayah Indonesia adalah 70% lautan dan 30% daratan. Melihat potensi alam khususnya lautan yang dimiliki oleh Indonesia, Indonesia Development Forum 2023 berfokus pada pembangunan ekonomi biru, dengan mengangkat tema pembahasan "Advancing Blue Economy Innovation and Collaboration." Tema ini diharapkan dapat memunculkan gagasan dan terobosan ide pembangunan ekonomi biru dalam menjawab tantangan pengelolaan sumber daya laut yang bernilai ekonomi tinggi, mensejahterakan masyarakat pesisir, dan tanpa mengesampingkan aspek keberlanjutan.

Pembahasan tema Indonesia Development Forum 2023 secara lebih rinci dituangkan dalam enam Special Session:

Special Session 1 “Transforming Blue Jewel of Indonesia”

Special Session 2 “N219 and N219A: Blue Innovation & Connectivity”

Special Session 3 “Progressing Blue Economy: IBEI, Green Shipping dan Rumput Laut”

Special Session 4 “Promoting Inclusion in Indonesia’s Blue Economy”

Special Session 5 “Blue Innovation for Energy Transformation”

Special Session 6 “Halal Tourism and Industry in Blue Economy”.

Hasilnya diharapkan dapat melengkapi, memperkuat, dan meningkatkan efektivitas kebijakan pembangunan ekonomi biru sehingga mampu mendorong transformasi ekonomi di Indonesia dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 dan sebagai masukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029.

Pengembangan ekonomi biru di Indonesia dipandu dengan visi "Sumber daya pesisir dan laut kita yang beragam dikelola secara berkelanjutan melalui ekonomi biru berbasis pengetahuan untuk menciptakan kesejahteraan sosial ekonomi, memastikan lingkungan laut yang sehat, dan memperkuat ketahanan untuk kepentingan generasi sekarang dan masa depan." Visi ini akan diwujudkan melalui pelaksanaan empat misi, yaitu:

  1. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan
  2. Menjamin laut yang sehat, tangguh, dan produktif
  3. Meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kemakmuran bersama
  4. Menciptakan lingkungan yang mendukung.

Visi dan misi pembangunan ekonomi biru di Indonesia dibangun berdasarkan kekuatan dan tantangan yang dimiliki Indonesia. Kekuatan ekonomi biru Indonesia bertumpu pada karakteristik Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau dan populasi terbesar keempat di dunia, serta kekayaan sumber daya alam laut, baik yang hidup maupun yang tidak hidup. Indonesia juga merupakan negara penangkap ikan terbesar kedua di dunia, dan telah menjadi pusat keanekaragaman hayati laut dunia (contohnya, segitiga terumbu karang). Kekuatan-kekuatan tersebut menjadi modalitas bagi Indonesia untuk menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  1. Kurangnya koherensi, sinergi, dan kapasitas dalam kebijakan dan implementasi
  2. Kurangnya investasi di bidang infrastruktur, termasuk di bidang transportasi
  3. Ketimpangan yang tinggi di seluruh kelompok pendapatan dan wilayah
  4. Ketergantungan yang tinggi pada bahan bakar fosil
  5. Rendahnya tingkat dan buruknya akses terhadap literasi kelautan
  6. Degradasi lingkungan, termasuk di ekosistem laut dan pesisir
  7. Kurangnya data sumber daya kelautan dan pesisir serta dampak sosio-ekonomi.

 

Rancangan

Struktur Indonesia Development Forum dirancang meliputi empat ‘fase’: Imagine, Innovate, Initiate, dan Inspire.

  • Fase Imagine diterjemahkan pada sesi Plenary di mana pada sesi tersebut terdapat sesi Lecture dan Panel dari para expert yang kemudian berdiskusi terkait harapan pengembangan Ekonomi Biru kedepan.
  • Fase Innovate diterjemahkan pada sesi Marketplace di mana pada sesi tersebut terdapat showcase dari praktik baik serta inovasi yang sudah dilakukan dari para champion di bidangnya.
  • Fase Inspire diterjemahkan pada sesi Special Session yang berisi diskusi lebih lanjut mengenai apa yang sudah dilakukan dan praktik baik agar menjadi inspirasi untuk pelaksanaan Ekonomi Biru ke depan.
  • Fase Initiate diterjemahkan pada sesi kunjungan lapangan dimana peserta mulai melihat langsung praktik baik penerapan Ekonomi Biru.

 

Pendekatan

Pembicara Kunci yang Menarik

Indonesia Development Forum hendak menampilkan gagasan dengan melibatkan peserta dan menggunakan metode yang relevan bagi mereka. Menggunakan gaya presentasi seperti TEDTalk, para pemikir dan praktisi pembangunan utama akan memperkenalkan gagasan utama dan membingkai diskusi selama dua hari acara.

Sesi Paralel Interaktif

Indonesia Development Forum mendorong diskusi yang aktif antar peserta, mengingat baik pembicara maupun peserta sama-sama memiliki gagasan dan pengalaman berharga yang dapat disumbangkan. Dalam sesi ini, para fasilitator akan menggunakan berbagai teknik untuk mendorong partisipasi dan interaksi seperti fishbowl, world café, scenario-thinking, dan future search. Untuk tahun ini, sesi paralel interaktif akan dilaksanakan dengan metode offline.

Pasar Ide dan Inovasi Digital

Pasar Ide dan Inovasi memberi ruang bagi peserta untuk bertukar gagasan mengenai berbagai solusi baru untuk tantangan pembangunan –teknologi inovatif, pendekatan yang segar, atau produk dan layanan baru– dan mengidentifikasi peluang kolaborasi. Para pemapar akan menyampaikan paparan singkat dan menjawab pertanyaan dari peserta. Pada Indonesia Development Forum 2023, pelaksanaan sesi Pasar Ide dan Inovasi juga akan dilaksanakan secara offline.

Perekaman Grafik

Perekaman grafik dalam sesi pleno dan paralel digunakan untuk menangkap gagasan peserta selama diskusi berlangsung. Kata-kata kunci, frasa, gambar, dan simbol menghasilkan representasi visual dari berbagai tema, wawasan dan perspektif yang muncul dari diskusi. Strategi ini menyajikan visualisasi poin penting dari masing-masing kegiatan dan pembicara selama Indonesia Development Forum berlangsung agar pemahaman peserta dan audiens semakin komprehensif.

 

Peserta

  • Menteri dan pembuat kebijakan lainnya
  • Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
  • Perwakilan Negara Sahabat
  • Akademisi dan peneliti
  • Pakar dan praktisi pembangunan internasional dan nasional
  • Perwakilan ONP dan lembaga filantropi
  • Mitra pembagunan dan sektor swasta
  • Media

 

Tetap Terhubung

Website https://www.indonesiadevelopmentforum.com
Twitter @IDDevForum
Instagram @iddevforum
Facebook @iddevforum
Email idf@bappenas.go.id