Hannover Messe 2021, Momentum Indonesia Tunjukkan Kemampuan Menuju Industri 4.0
May 12, 2021JAKARTA - Partisipasi Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2021: Digital Edition menjadi salah satu bagian dari implementasi transformasi industri 4.0 yang arah kebijakannya dituangkan dalam Making Indonesia 4.0. Pameran teknologi industri terbesar di dunia ini diharapkan mendukung Indonesia dalam national branding sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia dan pemain manufaktur global.
Hannover Messe merupakan pameran dagang terkemuka dunia untuk teknologi industri, yang telah berjalan selama 72 tahun. Ekshibisi ini memiliki eksposur internasional yang kuat. Pada 2019, Hanover Messe diikuti lebih dari 6,500 peserta dari 75 negara di seluruh dunia. Menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan momentum ini juga dapat menjadi ajang menunjukkan kepada dunia tentang kemampuan sektor manufaktur di Indonesia dalam upaya bertransformasi menuju era industri 4.0.
Adapun sasaran utama inisiatif Making Indonesia 4.0 adalah menjadikan Indonesia sebagai 10 negara ekonomi terbesar dunia di tahun 2030 dengan tiga aspirasi utama, yaitu 10 persen kontribusi ekspor neto terhadap PDB, dua kali peningkatan produktivitas terhadap biaya, dan 2 pengeluaran penelitian dan pengembangan (R&D) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Tujuh sektor industri telah ditetapkan sebagai fokus prioritas Making Indonesia 4.0, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan busana, industri otomotif, industri kimia, industri elektronika, industri farmasi, dan industri alat kesehatan. Ketujuh sektor ini dipilih karena dapat memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total PDB manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur, dan 60 persen pekerja industri.
“Kemenperin menjalankan strategi prioritas untuk menyukseskan Making Indonesia 4.0 meliputi, perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, akomodasi standard sustainability, pemberdayaan Industri Kecil Menengah (IKM), membangun infrastruktur digital nasional, menarik investasi asing, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pembentukan ekosistem inovasi, menerapkan insentif investasi teknologi, dan harmonisasi aturan dan kebijakan,” ujar Menperin dalam keterangan tertulis pada Minggu (11/4).
Menurut Menperin, Indonesia sekaligus memanfaatkan ajang pameran teknologi terbesar di dunia ini untuk memperkenalkan kekuatan teknologi industri dan mendorong keterhubungan Indonesia dengan jejaring rantai suplai global. “Selain itu, kami juga mendorong terjadinya transfer teknologi melalui keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2021. Ajang ini juga menunjukkan akselerasi digital sektor industri di Indonesia yang juga dipicu oleh adanya pembatasan pergerakan dan interaksi di masa pandemi. Di titik inilah revolusi industri 4.0 menemukan momentumnya,” papar Menperin.
Ia menambahkan, Hannover Messe dikenal sebagai pameran teknologi manufaktur terbesar di dunia yang dihadiri lebih dari 140 ribu pengambil keputusan. “Kemudian, karena pameran ini bersifat digital, tentunya lebih mudah bagi peserta untuk dapat memaksimalkan online presence dan berkontak dengan calon buyers dengan tetap menjaga protokol kesehatan,” imbuhnya.
Pada Hannover Messe 2021: Digital Edition, Indonesia tampil dalam platform digital expo, conference, dan networking. Keikutsertaan Indonesia sebagai partner country didukung 156 eksibitor yang terdiri dari kementerian dan lembaga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perguruan tinggi, dan perusahaan swasta nasional.
Kontribusi peserta pameran terbesar berasal dari 65 perusahaan besar, 63 startup, 14 perusahaan BUMN, 8 kawasan industri, 4 kementerian dan lembaga, serta 2 asosiasi industri. Di antara 156 peserta, 93 di antaranya merupakan pendaftar baru dan 63 peserta merupakan calon peserta Hannover Messe 2020 yang dibatalkan pelaksanaannya akibat pandemi Covid-19.
Dalam rangkaian agenda Hannover Messe 2021, pemerintah telah menyiapkan beberapa kerja sama di bidang industri baik itu dalam kerangka Government to Government (G to G) maupun Business to Business (B to B). Hannover Messe 2021 akan menampilkan digitalisasi presentasi produk, beragam tema conference dan business matchmaking berbasis perangkat lunak, sehingga secara langsung merupakan terobosan, inovasi dalam ekshibisi teknologi solusi industri.
“Program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan investasi, kerjasama industri, dan kesepakatan bisnis. Lebih dari itu, diharapkan Indonesia semakin menjadi daya tarik di lingkungan global,” jelas Menperin.
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Bappenas Pastikan Blue Economy Jadi Prioritas Kerja Sama Negara ASEAN
Tweets by IDDevForum