Pacu Ekspor Fashion Muslim, Pemerintah Menggelar Pameran Virtual

June 15, 2021

JAKARTA - Indonesia merupakan konsumen pakaian jadi terbesar ketiga di antara negara anggota OKI, setelah Turki dan Uni Emirat Arab. Saat ini, konsumsi fashion muslim Indonesia mencapai USD 21 miliar. Sementara, konsumsi fashion muslim dunia diperkirakan mencapai USD 402 miliar pada tahun 2024. Hal inilah membuat pemerintah optimis untuk mencapai target Indonesia sebagai pusat fashion muslim dunia pada tahun 2021.

Dalam mendorong pelaku industri fashion muslim nasional agar merambah pasar mancanegara, pemerintah gencar melakukan pameran virtual. Salah satunya, Kementerian Perindustrian akan menyelenggarakan pameran virtual Indonesia Industrial Moslem Exhibition (ii-Motion) pada 3-5 Juni 2021 dengan tema "Local is The New Global".

“Kegiatan tersebut sekaligus menunjukkan perkembangan tren industri halal di Indonesia, termasuk di sektor industri fashion muslim,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah, dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulis pada Selasa (4/5).

Indonesia berpotensi menjadi pemain utama industri fashion muslim dunia karena memiliki keanekaragaman produk, keberadaan komunitas fashion muslim, serta asosiasi fesyen muslim yang tersebar di berbagai daerah. “Industri fashion memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Industri pakaian sangat erat kaitannya dengan industri tekstil. Berdasarkan catatan kami, kontribusi industri tekstil dan pakaian jadi mampu menyumbang 6,76 persen terhadap industri pengolahan non migas pada tahun 2020,” sebut Gati.

Dalam ii-Motion 2021, beragam merek fashion muslim lokal akan memamerkan sekaligus menjual produk berkualitas premium. Beberapa di antaranya merupakan karya pemenang kompetisi Modest Fashion Project (MOFP) 2020. MOFP adalah kompetisi desain dan konsep bisnis fashion muslim yang digelar setiap tahun sejak tahun 2018. Para juara berhak mendapatkan hadiah serta pembinaan bisnis industri dari Kementerian Perindustrian.

“Kami mengajak seluruh desainer muslim untuk berpartisipasi dalam ii-Motion 2021. Ini program yang diinisiasi oleh Kemenperin untuk mempertemukan produsen industri halal dengan pasar dalam dan luar negeri,” tutur Gati.

Salah satu pemenang MOFP yang akan menampilkan produknya dalam ii-Motion 2021, yaitu Putroh Ramadhan. Sebagai desainer, Putroh mengangkat kain-kain tenun Nusantara untuk dijadikan outer, dress, vest, dan pants. Produk Putroh mengusung tagline Authentic Chic with Ethnic.

Sebagai desainer pemenang MOFP 2021, Putroh terus berupaya menggali inspirasi desain dari beragam wastra Nusantara. “Saya selalu menerapkan teknik khusus pada desain sehingga menjadi ciri khas pada desain yang saya buat,” kata Putroh.

Selain Putroh, ada pula Allemong Arjun Putra yang terkenal dengan produknya berupa outer, kemeja, dan celana berbahan linen. Produsen busana batik dengan ciri khas patchwork asal Bandung turut serta meramaikan ii-Motion 2021. Bellahasura memiliki keunikan produk busana dengan aplikasi bordir patchwork dan dress batik tulis dengan kombinasi bahan corduroy.

Menurut Gati, produk fashion muslim Tanah Air memang terus berkembang mengikuti tren dan kebutuhan pasar. Oleh sebab itu, dibutuhkan pameran skala besar agar produk Indonesia semakin dikenal di mata dunia. “Ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekspor kita yang baru 3,8 persen dari total pasar halal dunia,” kata Gati.

Tak hanya pameran produk, ii-Motion juga akan menampilkan peragaan busana, demo hijab, tata rias, demo masak, demo barista dan beragam webinar dan talkshow dengan topik di antaranya Industri Halal dan Perkembangannya di Indonesia, Akses Pembiayaan Syariah, serta Mengangkat Potensi Unggulan Pangan Halal Lokal melalui Inovasi.