KEK Galang Batang: Olah Bauksit Dukung Industri Otomotif
July 24, 2020Pemerintah Indonesia mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, sebagai hilirisasi industri bauksit. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan industri pengolahan bauksit, aluminium oksida (alumina), dan turunanya akan didorong untuk menambah pasokan bahan baku otomotif, tekstil, dan elektronik.
“Industri yang mengolah bauksit menjadi alumina, menghasilkan produk turunan yang bisa dijadikan badan pesawat, kabel kawat tembaga, tekstil, alat-alat elektronik, dan lain-lain,” kata Menko Luhut seperti yang pada awal Juli 2020, seperti yang dikutip dari Kantor Berita Antara.
Menteri Luhut mengatakan Indonesia belum bisa lepas dari impor alumina selama ini. Dengan adanya industri bauksit, kebutuhan alumina dalam negeri bisa terpenuhi dengan harga yang jauh lebih murah, bahkan bisa melakukan ekspor ke luar negeri. Produk turunan alumina dan bauksit berpotensi diekspor ke negara industri seperti Amerika, China, Jepang, dan lain sebagainya.
KEK Galang Batang sendiri memang digadang-gadang sebagai pusat ekonomi yang mampu menyerap banyak tenaga kerja dan berkontribusi pada pendapatan negara. Melalui Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2017, nilai investasi di KEK Galang Batang mencapai Rp 36,25 triliun selama 5 tahun dan akan menyerap jumlah tenaga kerja lebih dari 23.000 orang.
Saat ini, jumlah pekerja di Perusahaan Bintan Alumina Indonesia (BAI) masih 2.000 orang. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Indra Hidayat mengatakan bahwa hal itu merupakan peluang bagi masyarakat sekitar KEK karena masih membutuhkan puluhan ribu tenaga kerja. Karena itu, Pemkab Bintan dan BAI telah menandatangani nota kesepahaman terkait penyediaan tenaga kerja dari warga setempat.
“Kami berharap masyarakat Bintan mempersiapkan diri dengan meningkatkan kemampuan agar dapat bekerja di kawasan ini,” ujar Indra.
Pengembangan KEK Galang Batang dilakukan dalam 3 tahap pembangunan. Tahap I, jangka waktu 2016-2020, merupakan periode persiapan kawasan secara menyeluruh menjadi kawasan basis industri. Pemerintah pusat dan daerah menyusun organisasi pelaksana dan pengelolaan kawasan, penyiapan kerja sama dan kemitraan, pembangunan industri pengolahan, peningkatan infrastruktur dan logistik, dan hal lain yang diperlukan.
Tahap II, jangka waktu 2020-2026, diarahkan kepada pengembangan kavling industri turunan refinery dan smelter alumina. Di sini, sejumlah industri manufaktur berkembang seperti otomotif, dan industri lain berbasis alumina, serta fasilitas pendukung lain. Tahap III, jangka waktu 2026-2030, merupakan periode akhir dari pengembangan kawasan yang diarahkan untuk melengkapi seluruh fasilitas industri yang diperlukan sesuai dengan master plan.
KEK Galang Batang di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, merupakan praktik baik menumbuhkan pusat pertumbuhan baru berbasis aktivitas industri. Hilirisasi industri bauksit menjadi model investasi dan pengembangan kawasan industri. Hasilnya diharapkan dapat mendukung peran industri dalam redistribusi kemajuan pembangunan di berbagai wilayah serta peningkatan daya saing nasional.
Solusi seperti inilah yang diharapkan hadir di Indonesia Development Forum, forum yang digagas oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Membahas mengenai pembangunan industri masa depan, IDF menghubungkan para pemangku kebijakan dengan penghasil inovasi, pelaku industri serta masyarakat. Hasilnya akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah untuk menyusun kebijakan berbasis bukti.
Ayo tulis ide dan gagasanmu di media sosial Indonesia Development Forum!
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Bappenas Pastikan Blue Economy Jadi Prioritas Kerja Sama Negara ASEAN
Tweets by IDDevForum