E-Learning, Adaptasi Pendidikan Vokasi di Tengah Pandemi
July 13, 2020Pandemi virus corona atau COVID-19 tak membuat Pemerintah Indonesia dan lembaga pendidikan kehilangan strategi untuk menghasilkan tenaga kerja industri lewat pendidikan vokasi. Sistem belajar mengajar dan pelatihan yang tadinya melalui tatap muka disesuaikan menjadi e-learning. Cara ini merupakan adaptasi untuk menghasilkan generasi siap kerja namun tetap mempertimbangkan protokol kesehatan.
“Tentunya cara baru yang telah dimulai saat new normal bisa menjadi sebuah pondasi agar terus dikembangkan dan disempurnakan. Dengan demikian, pembelajaran ke depan bisa menggunakan konsep blended learning yaitu pendidikan yang menggabungkan metode pembelajaran tatap muka di kelas dengan e-learning,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perindustrian Eko SA. Cahyanto melalui laman Kemenperin.go.id.
Menurut Eko, metode yang menggabungkan tatap muka dengan e-learning ini mendorong para pengajar meningkatkan kemampuan. Mereka dituntut memahami dan terampil memilih metode pengajaran jarak jauh agar keahlian yang diajarkan bisa efektif.
Eko mengatakan kunci pembelajaran vokasi di era new normal adalah upaya menyediakan pengalaman belajar yang menstimulus peserta didik untuk lebih banyak praktik, mengamati, berinteraksi, berkomunikasi dan memberikan umpan balik dalam membangun pengetahuan.
E-learning dalam dunia pendidikan diistilahkan sebagai sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet. Menghadapi pandemi COVID-19, banyak sekolah vokasi di tingkat menengah maupun tinggi yang menggunakan metode e-learning. Misalnya seperti Sekolah Vokasi IPB yang telah menyiapkan konten pembelajaran dari berbagai sumber melalui Learning Management System yang diberi nama E-Learning for Vocational Education and Training Acceleration (EVIETA).
“EVIETA juga untuk evaluasi pembelajaran seperti Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester,” kata Dekan Sekolah Vokasi IPB University Arief Daryanto dikutip dari ipb.ac.id.
Pembelajaran e-learning tak hanya dilakukan oleh institusi pendidikan milik negara. PT Astra Honda Motor (AHM) termasuk salah satu perusahaan swasta yang ikut berkontribusi melahirkan tenaga kerja lewat pendidikan vokasi. Di tengah pandemi, perusahaan otomotif ini menghadirkan portal e-learning Edukasi Satu Hati yang digunakan 683 SMK binaannya.
“E-Learning Edukasi Satu Hati dibuat untuk menjembatani kebutuhan “link & match” dunia usaha dan dunia industri agar tetap mampu menciptakan SDM unggul di bidang vokasi dalam berbagai kondisi,” kata General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin dikutip dari laman resmi astra-honda.com.
Selain metode e-learning, upaya lain dilakukan agar pendidikan vokasi menghasilkan tenaga kerja industri yang berdaya saing tinggi dan diserap pasar. Kepala BPSDMI Kemenperin Eko SA. Cahyanto mengatakan ada tiga aspek agar pendidikan vokasi menghasilkan tenaga kerja industri yang berkualitas.
“Beberapa pendidikan vokasi harus adaptif dengan kebutuhan industri sehingga perlu spesialisasi pada sektor industri tertentu,” ujar Eko.
Kedua, setiap pendidikan vokasi harus berbasis kompetensi. Infrastruktur kompetensi yang kuat meliputi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNNI) yang disusun praktisi industri. Karena berbasis kompetensi, pendidikan vokasi mesti terhubung dengan Lembaga Sertifikasi Profesi dan tempat uji kompetensi untuk melakukan sertifikasi kompetensi.
Selanjutnya, pendidikan vokasi mesti link and match dengan sektor industri. Caranya, kata Eko, institusi pendidikan mesti kerja sama dengan perusahaan industri dalam menjalankan dual system pendidikan vokasi. Perbandingan praktik kerja industri dengan teori di kelas yakni 70:30, artinya mengutamakan praktik. Dengan demikian lulusan pendidikan vokasi memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri.
Kesimpulannya, pendidikan vokasi sebelum dan setelah terjadi pandemi mesti menghasilkan lulusan yang berkualitas dan sesuai kebutuhan industri. Mereka dibentuk lewat kolaborasi antara pemerintah sebagai pembuat kebijakan pendidikan, institusi pendidikan vokasi dan industri. Langkah ini tak hanya menyerap tenaga kerja tetapi juga mendorong pembangunan industri dan transformasi sosial ekonomi Indonesia.
Tujuan pendidikan vokasi ini serupa dengan capaian yang diinginkan di Indonesia Development Forum. Forum yang digagas oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ini melibatkan partisipasi aktif dari pelaku pembangunan dan menggalang gagasan sebagai rekomendasi kebijakan pemerintah di bidang industri.
Kamu bisa memberikan solusi agar pembangunan industri menghasilkan dampak inklusif dan merata, terutama kelompok rentan. Tulis masukanmu ke laman media sosial Indonesia Development Forum!
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Bappenas Pastikan Blue Economy Jadi Prioritas Kerja Sama Negara ASEAN
Tweets by IDDevForum