Bangga Buatan Indonesia, Bantu UKM dan IKM Bertahan

July 06, 2020

Presiden Joko Widodo mencanangkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada pertengahan Mei 2020. Gerakan ini sebagai bentuk dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah dan Industri Kecil Menengah yang terkena dampak pandemic Covid-19. Presiden Jokowi berharap seluruh masyarakat mau berbelanja di usaha mikro dan membeli karya produk Indonesia.

“Negara kita memiliki banyak kekuatan, memiliki karya-karya hebat, dan produk-produk berkualitas dari saudara-saudara kita yang memiliki talenta hebat. Pandemi tidak menghalangi kita untuk berkreasi. Keterbatasan justru mendorong kita untuk tetap berinovasi, mendorong kita bertransformasi, menggali potensi diri dan menciptakan peluang-peluang,” ujar Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada Peresmian Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia melalui telekonferensi dari Istana Merdeka Jakarta seperti yang dikutip dari laman resmi Kemkominfo.

Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, produk dalam negeri sudah berkualitas dan tak kalah dengan produk impor. Menteri Agus yang merupakan Ketua Harian Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk dalam negeri (Timnas P3DN) mengharapkan masyarakat memberi dukungan agar produk-produk dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah memaksimalkan pemasaran produk IKM melalui platform e-commerce untuk menggantikan cara penjualan offline yang saat ini sulit dilakukan. “Kami melihat para pelaku IKM tidak patah semangat menghadapi kondisi saat ini,” kata Menperin seperti yang dikutip dari laman resmi Kemenperin.go.id.

Untuk mendukung pemasaran produk IKM secara online, Kemenperin memberikan fasilitasi kepada pengusaha IKM, salah satunya melalui program e-Smart IKM. Program ini telah diluncurkan sejak tahun 2017 dan akan berlanjut hingga tahun 2024. Program e-Smart IKM dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku IKM untuk mampu memasarkan produknya lewat platform digital. Hingga saat ini, program tersebut sudah diikuti oleh 11.167 IKM di seluruh Indonesia.

Menteri Agus menilai peluang IKM untuk terus bergerak saat pandemi covid-19 terbuka lebar dengan adanya platform digital. Menperin juga mengajak agar masyarakat dapat ikut serta membantu IKM dengan berbelanja produk-produk yang mereka hasilkan, sehingga para pelaku industri dapat terus bertahan di masa pandemi Covid-19.

Menperin mencontohkan, salah satu IKM yang mendapat hantaman keras pada masa pandemi Covid-19 adalah IKM pengolahan kopi. Para pelaku IKM kopi banyak yang mengalami penurunan penjualan, terlebih dengan adanya pembatasan ruang gerak manusia, serta diterapkan Pembatasan Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah, sehingga kafe, restoran dan gerai kopi harus tutup. Guna mendorong penjualan IKM kopi, Kemenperin bekerja sama dengan salah satu platform digital memfasilitasi IKM kopi melalui kampanye #SatuDalamKopi pada April lalu.

“Melalui kampanye tersebut, penjualan harian kopi dan produk terkait kopi meningkat sebesar 57% dan 39%, jauh berbeda dengan pertumbuhan 5% per bulan sebelum dilaksanakan kampanye,” jelas Menteri Agus.

Produk IKM lain yang juga didorong pemasarannya secara daring adalah fesyen muslim. Selain untuk mendukung para pengusaha yang mengalami penurunan penjualan, kampanye fesyen muslim di online marketplace juga bertujuan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara industri fesyen muslim di dunia.

Langkah memanfaatkan produksi dalam negeri tak hanya disarankan untuk masyarakat tetapi juga mesti dilakukan oleh Kementerian/Lembaga dan institusi pemerintah lainnya. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan proyek-proyek infrastruktur dibuat dengan memaksimalkan penggunaan bahan-bahan dalam negeri. Langkah ini telah dilakukan Menteri Basuki dan tim bahkan sebelum kampanye Bangga Buatan Indonesia dicanangkan.

“Saya sudah berpesan keras sekali untuk kita bisa memanfaatkan produksi dalam negeri di proyek-proyek PUPR . Bahkan saya minta Inspektorat Jenderal untuk memeriksa Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam auditnya. Kalau tidak dibuat oleh produsen nasional, minimal pabriknya ada di Indonesia sehingga tak perlu impor dagang,” kata Menteri Basuki.

Gerakan Bangga Buatan Indonesia mesti didukung dengan perbaikan kualitas produ-produk dalam negeri. Inovasi produk membutuhkan kerja sama pentahelix yang melibatkan pemerintah, sektor perusahaan/swasta, akademisi atau lembaga penelitian, komunitas masyarakat, dan media. Kolaborasi antar-pihak bisa dilakukan salah satunya lewat Indonesia Development Forum.

Diselenggarakan pertama kali pada 2017, Indonesia Development Forum (IDF) adalah konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Bappenas. IDF menyediakan wadah bagi praktisi pembangunan di sektor publik, swasta, dan nirlaba untuk bertemu dan bertukar gagasan. Berbagai presentasi dari ahli dan praktisi yang mengangkat penelitian, wawasan, praktik cerdas dan pembelajaran, dari akar rumput sampai tingkat nasional, serta pengalaman internasional yang relevan bagi konteks Indonesia.

Melalui berbagai sesi interaktif, forum ini mendorong pemikiran dan pendekatan baru dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan utama Indonesia. Dengan demikian, rekomendasi pembangunan yang diberikan lewat IDF berbasis pada bukti riset dan praktik baik dari dalam maupun luar negeri.**