Pemerintah Dorong Hilirisasi Karet di Daerah
March 22, 2021JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus memacu program hilirisasi produk karet melalui diversifikasi produk yang memiliki daya saing tinggi. Hal ini merupakan upaya untuk mendorong sektor industri pengolahan karet agar semakin produktif, baik pada skala menengah besar, menengah, kecil, bahkan mikro.
Dalam upaya mendukung hilirisasi produk berbahan karet alam di Jambi, Badan Standardisasi dan Kebijakan Industri (BSKJI) Kemenperin menandatangani kesepakatan dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jambi terkait kerja sama penerapan teknologi industri komoditi unggulan di Provinsi Jambi.
Menurut Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi kerja sama ini untuk menciptakan ekosistem industri dan sinergi para pemangku kepentingan untuk mendorong tumbuhnya industri hilir karet di Jambi. Bahkan dapat dijadikan sebagai pilot project pola pengembangan komoditi unggulan di provinsi lainnya.
“Peningkatan pengolahan hilirisasi industri karet dalam negeri dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi industri pada produk hilir seperti alas kaki, ban vulkanisir, kompon karet, karet keperluan tambang dan karet rumah tangga serta karet otomotif,” ujar Doddy melalui keterangan tertulis pada Jumat (5/3).
Adapun potensi karet alam di Indonesia pada 2020 tercatat sebanyak 3,5 juta ton. Salah satu daerah yang mampu memasok karet alam adalah Jambi. Provinsi tersebut mampu memasok sekitar 10 persen karet alam, setelah Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Riau. Meski demikian, pada 2019 hanya 21 persen karet yang diserap domestik, dan sisanya diekspor dalam bentuk karet remah, lateks pekat, maupun ribbed smoke sheet.
Sebagai tindak lanjut kerja sama tersebut, salah satu unit kerja Kemenperin yakni Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand Industri) Palembang, secara intensif melakukan pendampingan dan transfer teknologi industri pengolahan karet alam di Provinsi Jambi.
Menurut Kepala Baristand Industri Palembang, Syamdian langkah awal yang akan dilakukan yaitu pendampingan kepada UMKM lateks pekat di Muhajirin, Kabupaten Muara Jambi dan UMKM Pengolahan Karet di Kabupaten Sarolangun.
Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan pilot project hilirisasi karet dalam satu kluster kecil. Implementasinya, bahan baku karet yang akan diolah, dibeli dari petani karet desa setempat yang tergabung dalam satu Unit Pengolahan dan Pelelangan Bokar (UPPB), kemudian diolah menjadi brown creepe dan selanjutnya dijadikan kompon karet maupun barang karet.
Selain kegiatan pendampingan, Baristand Industri Palembang berpartisipasi aktif dalam memberikan konsultansi pengembangan UMKM dan penyusunan roadmap pengembangan UMKM sampai dengan 2023 dengan produk akhir ban vulkanisir, kompon karet vulkanisir, karet otomotif, karet keperluan rumah tangga dan karet keperluan tambang. “Pada 2021 akan difokuskan pada alas kaki, karpet karet, dan kompon karet yang saat ini sudah mulai berproduksi,” jelasnya.
Dalam upaya sinergi hilirisasi karet tersebut, Baristand Industri Palembang juga didukung sepenuhnya oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi. “Nantinya, Bank Indonesia akan memberikan bantuan pelatihan teknis, pengelolaan keuangan, dan bantuan permodalan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” kata Syamdian.
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Bappenas Pastikan Blue Economy Jadi Prioritas Kerja Sama Negara ASEAN
Tweets by IDDevForum