Kemenperin Dongkrak Daya Saing Industri Sepeda Lokal
March 19, 2021Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendongkrak daya saing industri sepeda lokal. Dukungan yang diberikan di antaranya memberikan pelayanan untuk memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) untuk pelaku usaha.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, Kemenperin mendorong pelaku usaha atau produsen sepeda lokal menerapkan sistem manajemen mutu dan memberikan pelayanan. Melalui upaya tersebut diharapkan sepeda buatan dalam negeri bisa berdaya saing. “Sekaligus mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor,” kata Menteri Agus saat penyerahan SPPT SNI untuk PT Kreuz Bike Indonesia yang merupakan pemilik merek dagang sepeda lipat Kreuz di Jakarta, pada Kamis (4/2).
Menperin menuturkan, kewajiban memperoleh SNI bagi produk sepeda roda dua tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 30 tahun 2018 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Sepeda Roda Dua Secara Wajib. Aturan ini ditetapkan untuk meningkatkan daya saing industri nasional dan penciptaan persaingan usaha yang sehat dengan penerapan sistem manajemen mutu yang menjadi syarat untuk memperoleh SPPT SNI 1049:2008. "Pemberlakuan SNI ini juga bertujuan untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengguna sepeda roda dua,” paparnya.
Ke depannya, industri sepeda lokal diharapkan semakin berkembang serta mampu memanfaatkan peluang. Pada masa pandemi Covid-19 ini, permintaan sepeda di dalam negeri melonjak tajam mencapai 8-9 juta unit.
Menperin juga berpesan agar PT Kreuz Bike Indonesia selanjutnya dapat mendaftarkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produknya. “TKDN sepeda lipat Kreuz sudah mencapai sekitar 70 persen, artinya cukup tinggi. Yang paling krusial dari sepeda adalah frame-nya, dan sudah bisa diproduksi sendiri oleh perusahaan,” paparnya.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi mengatakan, bantuan teknis yang diberikan kepada PT Kreuz Bike Indonesia diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas industri lokal, tetapi sekaligus mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri pada industri sepeda tanah air. “Tentunya BSKJI Kemenperin siap untuk terus mendorong industri nasional melalui pelayanan jasa seperti sertifikasi produk, sertifikasi mutu, konsultasi industri, rancang bangun, rekayasa industri dan pelayanan lainnya,” jelasnya.
Setelah mendapatkan bimbingan teknis dari Kemenperin, serta mendapatkan sertifikat SNI, kini produsen sepeda asal Bandung tersebut mampu terus meningkatkan produksi hingga 160 unit per bulan, yang semula berkisar antara 10-15 unit sepeda lipat per bulan. Selain itu, PT Kreuz Bike Indonesia akan melakukan ekspor ke beberapa negara seperti ke Singapura, Malaysia, dan Australia. “Tentunya peningkatan produksi, seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap sepeda buatan dalam negeri,” tandasnya.
Menurut catatan, Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI), total permintaan sepeda di pasar domestik mencapai kurang lebih 8 juta unit pada 2020. Sekitar 3 juta-3,5 juta unit merupakan hasil produksi dalam negeri.
Di Indonesia Development Forum, praktik terbaik membangun subsektor industri unggulan akan dibicarakan dan dikolaborasikan sehingga bisa menjadi rekomendasi bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kamu punya contoh mengenai praktik baik inovasi di industri unggulan? Kirimkan ke laman dan media sosial Indonesia Development Forum
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Bappenas Pastikan Blue Economy Jadi Prioritas Kerja Sama Negara ASEAN
Tweets by IDDevForum