Ekspor Industri Pengolahan Januari 2021 Sebesar US$ 11,99 Miliar
February 18, 2021Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari 2021 naik 11,72 persen dibanding 2020 (year on year). Sektor industri pengolahan tetap menjadi kontributor terbesar penyumbang ekspor yang mencapai 78,36 persen. Pertumbuhan tersebut didorong peningkatan ekspor minyak kelapa sawit, besi dan baja, kimia dasar organik dari pertanian, serta televisi dan perlengkapan televisi.
Menurut kepala BPS Suhariyanto, nilai ekspor industri pengolahan pada Januari 2021 sebesar US$ 11,99 miliar. "Hal ini menimbulkan harapan bahwa ekspor pada bulan-bulan ke depan terus tumbuh dan pemulihan ekonomi sesuai harapan,” jelas Suhariyanto pada Senin (15/2).
Ia menambahkan, bila dilihat secara bulanan, nilai ekspor tersebut mengalami penurunan. Suhariyanto merinci, bila dibandingkan dengan kinerja Desember 2020, ekspor industri pengolahan mengalami penurunan 7,1 persen month on month. Namun, tren ini selalu sama setiap tahunnya. “Kalau kita lihat siklus-siklus di tahun sebelumnya, selalu terjadi penurunan di bulan Januari dari Desember. Karena, di Desember banyak sekali kegiatan, tapi di awal Januari, tahunnya baru bergeliat,” ujar Suhariyanto.
BPS mencatat neraca perdagangan surplus US$ 1,96 miliar pada Januari 2021 karena didorong nilai ekspor yang masih lebih besar daripada nilai impor. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menilai surplusnya neraca perdagangan Januari 2021 harus dilihat lebih cermat. Pasalnya, hal itu masih sesuai tren yang selama ini terjadi.
"Biasanya Januari ini memang terjadi penurunan impor karena industri sedang melakukan penyesuaian produksi tetapi di sisi lain, saya melihat kinerja ekspor industri pengolahan sangat baik, Januari ini ekspor tumbuh double digit yaitu 11,72 persen. Saya sangat optimistis melihat angka yang baik di awal tahun ini," katanya kepada Bisnis pada Senin (15/2), dikutip dari Bisnis.com.
Menurut negara tujuan, peningkatan nilai ekspor nonmigas terjadi ke Thailand, Myanmar, Ukraina, Mesir, serta Spanyol, Sementara itu, penurunan ekspor terjadi ke India, Tiongkok, Amerika Serikat, Malaysia, serta Taiwan.
Tiongkok masih menempati posisi tujuan ekspor Indonesia terbesar dengan nilai US$ 3,05 miliar atau 21,16 persen. Komoditas utama yang diekspor ke Tiongkok adalah bahan bakar mineral, besi dan baja, lemak dan minyak hewan nabati. Pangsa ekspor kedua yaitu Amerika Serikat dengan nilai 1,68 miliar atau 11,63 persen. Pangsa ekspor ketiga yaitu Jepang dengan nilai 1,25 miliar atau 8,66 persen. Adapun porsi ekspor Indonesia ke negara-negara Asia adalah sebesar 21,17% dan Uni Eropa 8,1%.
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Bappenas Pastikan Blue Economy Jadi Prioritas Kerja Sama Negara ASEAN
Tweets by IDDevForum