Aktivitas sektor industri saat ini masih terpusat di Pulau Jawa, meski sebagai pusat aktivitas industri nasional, Jawa dihadapkan pada permasalahan daya dukung lingkungan yang mulai menurun. Di sisi lain, persebaran pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ke luar Pulau Jawa masih belum merata dan belum optimal disebabkan keterbatasan penyediaan infrastruktur konektivitas dan sumber daya manusia, serta belum didukung dengan layanan perkotaan untuk menjamin kualitas hidup. Efektivitas kebijakan menjadi tantangan untuk kepastian usaha di daerah.
Terlepas dari kondisi yang ada saat ini, pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru melalui pembangunan kawasan industri tetap dilanjutkan untuk meningkatkan keunggulan komparatif sumber daya alam dan mendorong diversifikasi ekonomi. Penajaman perlu dilakukan dalam model kerja sama investasi, penyediaan infrastruktur, interkoneksi antar wilayah, penyediaan sumber daya manusia terampil, dan pendanaan. Tahapan pengembangannya juga dapat dimulai dengan mengorganisasi pelaku-pelaku industri mikro, kecil, dan menengah dalam sentra industri kecil dan menengah. Upaya ini diharapkan dapat mendukung pembangunan aktivitas dan kapasitas industri secara bertahap sesuai dengan potensi dan kemampuan setiap wilayah. Hasil dari berbagai strategi tersebut diharapkan dapat mendukung peran industri dalam redistribusi kemajuan pembangunan di berbagai wilayah serta peningkatan daya saing nasional secara keseluruhan.
Kata kunci
Pusat pertumbuhan, efektivitas kebijakan, kawasan industri, diversifikasi ekonomi, kerja sama investasi, penyediaan infrastruktur, interkoneksi antarwilayah, penyediaan SDM terampil, pendanaan kawasan industri, pengembangan sentra IKM, redistribusi kemajuan pembangunan di berbagai wilayah.
Pendalaman Subtema