• Abd.Wahab
    Abd.Wahab
    Sarjana Perikanan Universitas Hasanuddin 2012-2018.

Mengatasi Kekayaan Masyarakat di Daerah Tertinggal dan Perbatasan

June 11, 2018
Mengatasi Kekayaan Masyarakat di Daerah Tertinggal dan Perbatasan

Pemuda bersama masyarakat pesisir

Kekayaan yang berlebihan dan tak terkendali adalah bom waktu yang kapan saja dapat meledak sesukanya. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Indonesia adalah negara yang kaya. Kaya alam, kaya penduduk dan kaya dengan masalah-masalahnya. Kesenjangan hanyalah dampak yang muncul akibat dari kekayaan tersebut. Negara Indonesia masih dikatakan tertinggal dan bahkan masih banyak daerah-darahnya yang termasuk daerah tertinggal. Tertinggal disebabkan oleh kekayaannya sendiri. Namun sebelum memikirkan pernyataan saya di kalimat sebelumnya, ada beberapa pertanyaan yang sebaiknya kita tanyakan kepada diri sendiri mengapa negara kita seperti ini. Terutama mengenai kesenjangan yang terjadi.

Pertanyaan pertama yang harus dijawab sebelum memulai untuk mengatasi kesenjangan di Indonesia; apakah kesenjangan memang harus diatasi? Jika kita menganggap itu sebagai masalah, maka sudah pasti kita menjawab “Iya, harus diatasi”. Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah kita benar-benar ingin mengatasi kesenjangan di negara ini? Jika kita termasuk orang yang benar-benar peduli terhadap kondisi negara ini dan punya keinginan untuk mengabdi, maka jawabnya “Iya, kami akan mengatasi kesenjangan ini”. Pertanyaan berikutnya, apakah kesenjangan benar-benar sudah teratasi jika masyarakat sudah merasakan ketenangan secara psikologis, kesejahteraan sosial ekonomi, kenyamanan ekologis dan kemerdekaan budaya? Jika benar perihal seperti demikian yang kita harapkan, maka pertanyaan berikutnya; bagaimana cara mengatasi kesenjangan, terutama di Daerah Tertinggal dan Perbatasan?

Kesenjangan di daerah tertinggal dan perbatasan merupakan bentuk kesenjangan disebabkan berdasarkan letak dan kondisi geografis. Umumnya, kita mengenal beberapa daerah yang tergolong dalam kelompok ini terdapat di bagian Timur Indonesia, sebut saja seperti Papua, NTT, NTB, Sulawesi, Kalimantan. Jika kita memperhatikan secara lebih mendalam lagi, daerah-daerah ini dilimpahi dengan potensi dan kekayaan alam. Tetapi, kenapa kesenjangan malah masih terjadi, terutama kesenjangan sosial ekonomi. Bukankah kekayaan alam yang dimiliki mampu menjadi faktor-faktor untuk mengatasinya? Sederhananya, jawabnya ada pada pemanfaatan sumberdaya alam.

Lalu, apa yang bermasalah dari pemanfaatan sumberdaya alam disini? Perspektif umum masyarakat-masyarakat di Daerah Tertinggal adalah kurangnya kreativitas dalam pemanfaatan SDA, atau sebut saja para ahli lebih senang membangun dan terbangun di Ibu Kota. Jika benar kita ingin mengatasi kesenjangan ini, maka solusi yang harus dilakukan adalah (1)Peningkatan kesadaran tentang alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan, (2)Peningkatan skill masyarakat lokal (terutama pemuda) dalam pemanfaatan SDA yang dibantu oleh para tenaga ahli, (3)Memberikan kewenangan kepada masyarakat lokal untuk mengelola alam untuk negara sebaik-baiknya, (4)Pembangunan daerah dilakukan berdasarkan kebutuhan dan sosial budaya masyarakat, dan yang paling penting adalah (5)Peningakatan perhatian dan pelayanan dari pemerintahan terhadap masyarakat setempat.

Dari beberapa ide sebagai solusi untuk mengatasi kesenjangan di Daerah tertinggal dan Perbatasan masih perlu diuraikan lebih jelas. Maka di bawah ini akan saya terangkan maksud dari poin-poin tersebut:

1. Peningkatan kesadaran tentang alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan

Umumnya, masyarakat yang hidup di daerah tertinggal yang memiliki kekayaan sumberdaya alam memiliki kesadaran yang minim terhadap keberlanjutan alam. Lihat saja seperti apa yang terjadi di masyarakat pesisir contohnya; masih banyak yang melakukan penangkapan ikan secara destruktif, atau penebangan hutan secara liar oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Semua disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang tinggi sedang kesadaran terhadap keberlanjutan lingkungan yang rendah.

2. Peningkatan skill masyarakat lokal (terutama pemuda) dalam pemanfaatan SDA yang dibantu oleh para tenaga ahli

Kekayaan alam bukanlah sebuah keuntungan secara geografis jika tidak mampu dikelola dan dimanfaatkan secara baik. Masalah pada pemanfaatan sumberdaya alam umumnya terjadi disebabkan oleh kurangnya kemampuan dan kreativitas masyarakat. Maka yang perlu diperhatikan adalah, para tenaga ahli atau sarjana-sarjana dari perguruan tinggi sebaiknya memberikan sumbangan pengetahuan dan tenaga untuk menjadi pendamping bagi masyarakat daerah tertinggal. Terutama dalam pemanfaatan sumberdaya alam. Hal ini juga dapat menjadi solusi bagi pengangguran yang banyak terjadi dari kalangan sarjana ataupun pemuda-pemuda dari daerah tersebut.

3. Memberikan kewenangan kepada masyarakat lokal untuk mengelola alam untuk negara sebaik-baiknya

Negara ini semakin kaya alamnya tetapi semakin miskin rakyatnya. Sebabnya apa? Sebabnya adalah pengelolaan kekayaan alam ini tidak dipercayakan kepada rakyat sendiri. Tanpa menyebut nama, hampir semua perusahaan-perusahaan besar yang memanfaatkan sumberdaya alam negara ini dipegang dan dikendalikan oleh negara-negara asing. Jika saja masyarakat mendapatkan kemerdekaan untuk mengelola alamnya sendiri, maka bukan tidak mungkin dapat menjadi faktor untuk mengatasi kesenjangan di daerah tertinggal dan perbatasan khususnya.

4. Pembangunan daerah dilakukan berdasarkan kebutuhan dan sosial budaya masyarakat

Jika kita menganggap pembangunan-pembangunan seperti yang dilakukan di kota-kota besar itu memang perlu dilakukan di daerah tertinggal, maka hal yang harus diperhatikan adalah pembangunan yang dilakukan sebaiknya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat, bukan berdasarkan keinginan pemerintah.

5. Peningakatan perhatian dan pelayanan dari pemerintahan terhadap masyarakat setempat.

Solusi ataupun pendapat-pendapat yang ditawarkan dari seorang warganegara terhadap negara atas permasalahan-permaslahan yang terjadi, seperti kesenjangan, tidak akan mampu diterapkan dan diwujudkan jika perhatian pemerintah hanya berputar-putar di sekitar kota-kota saja, serta pelayanan hanya dilakukan bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas. Perhatian dan pelayanan yang dimaksudkan adalah, pemerintah sebaiknya memberikan bukti nyata terhadap masyarakat, terutama masyarakat di daerah tertinggal dengan menimbang-nimbang semua pendapat yang diterima dari rakyatnya.

Sekali lagi, kesenjangan adalah dampak yang muncul akibat kekayaan negara kita sendiri. Mengatasi kesenjangan adalah mengatasi kekayaan dan keinginan yang berlebihan untuk kepentingan diri sendiri. Mari berbagi pengetahuan, tenaga, dan kekayaan kita untuk kemajuan negara, keberlanjutan alam dan kedaulatan rakyat.


Comment
--> -->