• Generic placeholder image
    Reforma Herzegovina
    Tegal/08 Desember 1998

Terhubung Apps, Sambungkan Professional dan Praktisi pada Industri)

April 18, 2020

Perekonomian Indonesia memiliki berbagai macam penopang salah satunya ialah sektor perindustrian karena mampu turut membantu pertumbuhan ekonomi. Akhir-akhir ini tentunya persaingan antara pelaku usaha di bidang industri semakin tidak dapat dipungkiri terlebih dengan dibukanya pasar global yang semakin membuka akses perdagangan antar negara, tidak terkecuali dengan persaingan industri berdasarkan kriteria skala industri.

Menurut BPS yang mendasarkan pembagian kriteria skala industri atas dasar tenaga kerja. Industri dikatakan berskala besar apabila memiliki tenaga kerja sebanyak lebih dari 100 orang, industri menengah memiliki tenaga kerja 20-99 orang, industri kecil sebanyak 5-19 orang, dan industri berskala mikro atau rumahtangga hanya sebesar 1-4 orang. Industri mikro dengan modal yang terbatas dan tenaga kerja adalah anggota keluarga

Industri besar memiliki modal yang besar melalui pengumpulan saham secara kolektif dengan pekerja yang kualifikasi dan keterampilannya terpilih. Industri menengah ialah industri memiliki modal sedang hingga besar serta tenaga kerja yang memiliki beberapa keterampilan yang dibutuhkan. Industri kecil ialah industri dengan modal kecil melalui penyediaan dari kelompok kecil yang dianggap sebagai pemilik  dan biasanya tenaga kerjanya  diperoleh dari lingkungan terdekat,  sedangkan industri mikro dengan modal yang terbatas dan tenaga kerja adalah anggota keluarga.

Persaingan industri berdasarkan skala industri yang tidak dapat dielakkan yaitu persaingan antara industri kecil dan rumah tangga dengan industri besar dan menengah, dimana antar kedua skala industri tersebut terdapat kesenjangan contohnya ditilik dari tingkat produktivitas keduanya. Produktivitas relatif industri kecil dan rumah tangga hanya sebesar 10% dari produktivitas relatif industri besar dan menengah serta apabila data indeks IPR (indeks produktivitas relatif) industri kecil dan menengah hanya yang sebesar 0,26 maka industri besar dan menengah yaitu sebesar 2,51(Hakim, 2009).

Beberapa hal yang terkait dengan keunggulan industri kecil sehingga mampu membuatnya bertahan ditengah maraknya perkembangan industri besar dan sedang ialah disebabkan memiliki kedekatan jangkauan dengan konsumen (Walujadi, 2006).  Dengan adanya modal yang cukup, keberadaan teknologi yang mumpuni, serta aksesibilitas bahan baku —yang semakin mudah akibat pembangunan infrastruktur yang sedang gencar-gencarnya— pada industri skala besar dan menengah, mampu membuat industri skala kecil dan mikro memerlukan tenaga ekstra untuk berpeluang besar agar dapat berkembang. Harapan-harapan tersebut juga tertunda di tahun 2020 karena awal tahun muncul virus corona yang berevolusi menjadi covid-19 di kota Wuhan, Hubei, China.

Di luar prediksi manusia, virus ini ternyata begitu mematikan dan sangat cepat penularannya. Sehingga, memaksa pemerintah China melakukan sistem lockdown di Wuhan. Ketika lockdown semua orang wajib tinggal dirumah yang mengartikan masyarakat tidak melakukan kegiatan ekonomi untuk mencegah penularan penyakit semakin meluas. Virus ini juga menginfeksi masyarakat di Indonesia, awal Maret, Presiden Joko Widodo mengumumkan dua kasus pertama penularan covid-19 di Indonesia. Begitu banyak korban jiwa yang berjatuhan membuat banyak negara memutuskan untuk menetapkan lockdown.

Berdasarkan data dari Bloomberg Economics banyak negara yang pertumbuhan ekonominya di tahun 2020 akan minus. Secara global diprediksi pertumbuhan perekonomian dunia di angka -0.416%. Sedangkan berdasarkan prediksi Kementerian Keuangan skema terburuk pertumbuhan ekonomi nasional di angka -0.257%. Dampak lainnya yang jelas terasa adalah bermunculan di banyak tempat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh banyak perusahaan. Data dari Kemnaker mencatat hingga awal April jumlah PHK di Indonesia mencapai sekitar 150.000 orang yang mengalami PHK. Gelombang PHK diprediksi mencapai puncaknya di bulan Juni mendatang. Belum termasuk pekerja di sektor informal yang menjadi mayoritas pekerjaan di Indonesia. Pedagang sayur, driver ojek online, pedagang warung kecil, dan sebagainya begitu banyak terkena dampak akibat wabah corona.

Bukan menyerah, pemerintah terus memutar otak untuk mencegah ambruknya ekonomi nasional. Salah satunya adalah dengan kartu pra kerja yang akan memfasilitasi pekerja terdampak covid-19 untuk mendapatkan pelatihan kerja. Dalam mendukung program tersebut, di era perkembangan teknologi yang begitu pesat tidak ada salahnya jika memanfaatkan teknologi sebagai media untuk melaksanakan pelatihan kerja. Jika sudah begitu banyak platform belajar online seperti Zenius, Ruang Guru, Quiper, dan lainnya maka akan sangat memungkinkan sebuah aplikasi online untuk transfer knowledge. Diketahui bahwa merupakan tanggung jawab bangsa Indonesia untuk bersama-sama memajukan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan Indonesia maju, maka pembangunan platform juga membutuhkan kolaborasi tiap elemen. Elemen yang perlu ikut andil adalah professional di industri besar dan menengah serta professional di industri kecil dan mikro.

Lalu bagaimana isi aplikasi tersebut dan bagaimana peran elemen yang baru saja disebutkan? Pembangunan aplikasi Terhubung Apps(Aplikasi yang menghubungkan professional dan praktisi pada bidang industri) yang nantinya akan menjadi media pembelajaran online dan infrastruktur tempat pelatihan untuk menyalurkan pengetahuan, keterampilan, maupun wawasan teknologi dari professional dan praktisi di industri besar dan menengah untuk professional dan praktisi di industri kecil dan mikro. Dalam aplikasi ini beberapa tools di antaranya fitur untuk mengunggah video pembelajaran, fitur terkait pemberian materi dan kiat-kiat bisnis, fitur untuk membuat dan menjawab pertanyaan, fitur untuk membuat jadwal pertemuan, hingga fitur untuk pengadaan pertemuan secara langsung maupun online antar praktisi dan professional di kedua industri dimana pada aplikasi ini dilengkapi dengan fitur peta online untuk memperkirakan jarak kedua perusahaan, fitur lainnya yaitu fitur diskusi seperti diskusi menentukan jangkauan pasar yang tepat yang dimodifikasi dengan WebGIS, maupun fitur tracking dan pra kiraan waktu untuk mengakses tempat pembuangan limbah akhir dengan visualisasi GIS.

Misalkan saja seorang praktisi pada industri mekanik otomotif seperti mobil menjelaskan melalui video secara detil cara kerja mesin produksi. Dari hal tersebut maka praktisi maupun professional di industri kecil dan menengah milenial akan memperoleh ilmu dan dapat menanyakan secara langsung. Contoh lainnya ialah industri warung makan besar dapat memberikan kiat-kiat pelayanan yang baik kepada pelanggan, sehingga industri warung makan mikro dapat mengadopsi kiat-kiat tersebut. Harapannya dengan serangkaian kegiatan yang memanfaatan teknologi tersebut. Akan muncul sumber daya unggul pada industri kecil dan menengah yang menjamur di berbagai wilayah. Bukan hanya untuk mencari kerja, namun menciptakan lapangan kerja berangkat dari industri kecil dan mikro. Maka berdasarkan hal-hal tersebut suatu upaya untuk turut serta dalam rangka mempertahankan industri kecil  dan mikro yaitu dapat melalui transfer pengetahuan, keterampilan, maupun teknologi dari praktisi di industri besar dan menengah untuk menyalurkannya pada praktisi di industri kecil.

 

Daftar Pustaka

  1. Hakim, M.A. (2009). Industrialisasi di Indonesia menuju Kemitraan yang Islami. Jurnal Hukum Islam,Vol7(1). Pekalongan:Stain Pekalongan
  2. Walujadi,Dedi.(2006). Potensi dan Prospek Industri Kecil. Jurnal The Winners,Vol7(2). Jakarta:Universitas Bina Nusantara

Komentar
--> -->