Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, jumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang sudah menggunakan teknologi digital mencapai 12 juta atau sekitar 16% dari total populasi UMKM. Jumlah ini melampaui target pemerintah yang mematok angka sebesar 10 juta pada akhir tahun 2020 lalu. Ini merupakan peluang baru di masa pandemi Covid-19, dimana porsi ekonomi digital Indonesia adalah terbesar di Asia Tenggara, dimana tahun 2025 diprediksi nilai transaksi ekonomi digital mencapai sekitar Rp1.826 triliun. Hal ini mempengaruhi industri jasa logistik yang memang sangat berperan penting bagi kemajuan UMKM. Pasalnya, dengan kondisi geografis Indonesia yang berpulau-pulau dan jumlah penduduk yang sangat besar, jasa ekspedisi paling banyak dicari. Terlebih di era maraknya belanja online seperti saat ini.
Data menunjukkan bahwa industri jasa transportasi dan pergudangan pada tahun 2019 lalu tumbuh sangat bagus, mencapai 10,58 persen atau berada di atas pertumbuhan industri manufaktur. Terkait dengan peran industri ini terhadap peningkatan UMKM, perlu ada upaya khusus agar skala ekonomi UMKM bisa ditingkatkan. Sebab, ketika pengiriman produk masih bersifat mandiri, kurangnya infrastruktur logistik, IT, dan konektivitas laut, darat, dan udara justru itulah yang menyebabkan biaya logistik mahal. Sebanyak 47,8 persen UMKM mengalami kesulitan pengiriman karena lokasi penerima jauh dari lokasi penjual. Sehingga durasi pengiriman yang cepat membantu ketahanan barang khususnya bagi UMKM makanan.
Tantangan dalam digitalisasi produk saat ini adalah biaya ongkos logistik terbilang mahal dikarenakan proses untuk pembelian atau pengiriman barang masih dilakukan secara end-to-end antara penjual dan pembeli secara langsung, yang menyebabkan tidak ada subsidi, tidak ada kemudahan yang diberikan oleh platform. Oleh karena itu diperlukan sebuah media atau platform untuk mengatasi permasalahan-permasalahan logistik tersebut dengan Fulfillment Center UMKM.
Fulfillment Center UMKM merupakan lokasi fisik (gudang) yang memiliki letak strategis dan dekat dengan pelanggan akhir untuk menyimpan produk atau barang jualan para UMKM yang nantinya akan diproses guna memenuhi order pelanggan. Fulfillment center, selain sebagai gudang penyimpanan, juga dilengkapi dengan sistem yang terintegrasi yang memfasilitasi para online seller dari segi pergudangan, inventori, packing barang sampai dengan pengiriman sehingga dapat memenuhi order pelanggan dengan cepat dan tepat. Toko online yang menggunakan fulfillment center dapat meminimalkan biaya yang terkait dengan seluruh logistic, tenaga tambahan pengemasan dan dapat menggunakan lebih banyak waktunya untuk fokus pada pemasaran, branding dan lainnya. Dengan sarana dan platform fulfillment center dapat menghubungkan operator gudang, UMKM dan penyedia transportasi darat maupun laut yang dapat memonitor stock dan kualitas secara langsung.
Dengan keberadaannya, biaya logistik, biaya pengemasan, hingga inventory bisa ditekan dan lebih hemat serta menjangkau dengan lebih efisien. Pada akhirnya, keberadaan Fulfillment Center akan mampu mendorong penurunan harga produk UMKM dan meningkatkan daya beli masyarakat tanpa mengabaikan kualitasnya. Fulfillment Center dan same day delivery adalah tren ke depan dalam e-commerce.