• NADYA ULFA BAHAITS TSANA’
    NADYA ULFA BAHAITS TSANA’
    Nama lengkap : Nadya Ulfa Bahaits Tsana' Ttl : Rembang, 21 Juli 1999 Alamat : Jl. Rajungan Ds. Kragan 01/03 Kec. Kragan Kab. Rembang Jawa Tengah

BIO HAND SANITIZER, SOLUSI INDONESIA TANGGAP CORONA

April 16, 2020
BIO HAND SANITIZER, SOLUSI INDONESIA TANGGAP CORONA

Bio Hand Sanitizer

Virus corona atau biasa dikenal dengan Covid 19 merupakan virus yang tingkat penyebaranya sangat cepat. Virus ini bekerja menyerang saluran pernafasan manusia. Virus yang diklaim berasal dari Wuhan, China telah menyebar ke seluruh penjuru dunia khususnya di Indonesia. Saat ini masyarakat Indonesia sedang menghadapi wabah Covid 19. Pemerintah telah memberikan imbauan untuk menjaga jarak fisik (physical distancing) sehingga semua kegiatan kerja, belajar hingga beribadah harus di kerjakan di rumah. Namun hal ini menjadikan  masyarakat Indonesia melakukan panic buying yaitu banyak masyarakat yang ramai-ramai membeli stock makanan bahkan sampai APD (Alat Pelindung diri) seperti masker dan hand sanitizer. Akibatnya masker dan hand sanitizer mejadi sangat langka tetapi sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia.

Dengan adanya kondisi tersebut, perlu adanya inovasi baru untuk pembuatan hand sanitizer yang lebih mudah dengan bahan yang mudah didapatkan sehingga dapat dibuat mandiri oleh masyarakat. Selain itu, apabila hand sanitizer atau antiseptic digunakan secara berlebihan dan terus menerus akan mengakibatkan iritasi hingga menimbulkan rasa terbakar pada kulit, karena kandungan alkohol. Bio hand sanitizer merupakan antiseptik dalam bentuk cair yang terbuat dari ekstrak tanaman yang berasal dari alam. Bio hand sanitizer diyakini mampu mengatasi kelangkaan produk hand sanitizer serta tidak membuat kulit terasa terbakar. Hal ini didasari oleh penelitian-penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa bio hand sanitizer dapat membunuh bakteri sehingga tubuh terlindungi dari paparan virus corona.  Bio hand sanitizer juga dapat membunuh kuman dalam waktu yang relatif cepat. Hal ini dikarenakan senyawa yang terkandung dalam bio hand sanitizer memiliki mekanisme kerja dengan cara mendenaturasi dan mengkoagulasi protein sel kuman.

Penggunaan bio hand sanitizer lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan hand sanitizer dan sabun cuci tangan sehingga banyak masyarakat yang tertarik menggunakanya. Selain lebih praktis, bio hand sanitizer dapat dengan mudah untuk dibuat sendiri oleh masyarakat lokal. Pemakaian bio hand sanitizer dapat membunuh kuman dan menjaga tangan tetap bersih dan terhindar dari paparan kuman. Lebih dari itu, bio hand sanitizer juga dapat melindungi tangan dari kuman dengan jangka waktu yang relatif lama. Sehingga menyebabkan bio hand sanitizer lebih unggul dan istimewa dari pada produk pembersih tangan lainnya.

Bahan baku yang digunakan untuk produksi bio hand sanitizer berupa tumbuhan yang mengandung antiobakteri, antiviral dan antioksidan. Tumbuhan yang digunakan tersedia dialam dan dapat dan dengan mudah dapat ditemukan di pekarangan rumah.   Daun  mimba,  daun kemangi, dan buah lerak termasuk bahan baku yang tersedia hampir di seluruh daerah di Indonesia. Selain itu, proses produksi bio hand sanitizer juga menggunakan alat-alat yang sangat sederhana. Setiap orang atau masyarakat lokal dapat memproduksinya dirumah sendiri dengan memanfaatkan sumber daya alam berupa tumbuhan yang tersedia secara lokal.

Proses pembuatan bio hand sanitizer dimulai dari proses penyortiran daun mimba, daun kemangi dan buah lerak yang masih segar. Penyortiran berfungsi untuk memisahkan daun yang kualitasnya baik dan kualitasnya buruk. Selanjutnya dilakukan proses pencucian menggunakan air bersih. Pencucian berfungsi untuk menghilangkan kotoran yang terdapat pada bahan baku. Daun mimba dan kemangi yang sudah dicuci, kemudian dilakukan proses penimbangan dan dilanjutkan proses pencampuran. Selanjutnya dilanjutkan proses penghalusan dengan penambahan air. Proses pengendapan dilakukan untuk memisahkan cairan bersih dan endapannya. Hasil pengendapan daun kemangi dan daun mimba ditambahkan dengan cairan lerak. Setelah semua tercampur, selanjutnya dilakukan proses pengemasan pada botol. Setelah semua dilakukan dengan baik, jadilah bio hand sanitizer dan siap digunakan. Dengan demikian, pengembangan cairan antiseptik atau bio hand sanitizer dapat mengatasi kelangkaan produk yang ada dipasaran. Industri kecil menengah ini dikelola oleh BUMDes yang sudah tersebar diseluruh Indonesia. Sehingga jika semua BUMDes diseluruh desa melakukan produksi masal, maka penyebaran virus corona di Indonesia dapat diminimalisir.


Komentar
--> -->