• Muhammad Sarifin
    Muhammad Sarifin
    Pemuda berusia 21 tahun yang merupakan mahasiswa aktif program studi ilmu politik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang selalu berusaha aktif memajukan lingkungan & masyarakat dengan aktif di berbagai organisasi dan dunia kesukarelawanan. Bagi saya, kontribusi aktif adalah tugas pemuda yang harusnya terus diperjuangkan demi masa depan bangsa yang berdikari kedepannya.

Pembangunan yang Layak Anak dimulai dari Forum Anak

May 17, 2018

Pelatihan Musrenbang Anak, Forum Anak Jakarta bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak dan Pengendalian Penduduk DKI Jakarta, Wahana Visi Indonesia dan Save The Children.

Perlu kita ketahui, berdasarkan UU No. 35 tahun 2014 perubahan atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak sebagaimana disebutkan pada pasal 1 ayat (1) bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan. Sedangkan, pengertian forum anak berdasarkan Permeneg PP dan PA No. 03 tahun 2011 tentang Partisipasi Anak dalam Pembangunan merupakan suatu organisasi yang anggotanya adalah para anak-anak yang menjadi pengurus organisasi anak, sanggar atau kelompok kegiatan anak dan sejenisnya yang pada umumnya berbasis pengembangan bakat, minat, kemampuan dan pemanfaatan waktu luang.

Menurut Permeneg PP dan PA No. 11 tahun 2011 tentang Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak, Kota Layak Anak adalah Kabupaten atau Kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha. Menurut aturan tersebut, integrasi dilakukan dengan terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan program dan kegiatan pemerintah yang menjamin pemenuhan hak dan perlindungan pada anak.

Berkaitan dengan penjelasan di atas dalam rangka #AtasiKesenjangan, di mulai dengan membangun generasi emas Indonesia sedari dini melalui peran aktif di forum anak sebagai fasilitator dan pendamping selama tumbuh kembangnya sebagai anak. Melalui keterlibatan dalam forum anak, anak-anak yang tergabung dari usia SMP-SMA sekitar 13-17 tahun belajar bagaimana menyuarakan suaranya secara partisipatif dalam rangka menjadi bagian dalam pembangunan.

Sedini mungkin, sebagai fasilitator saya berusaha membimbing bagaimana mereka memaksimalkan masa anaknya dengan segala potensi yang mereka miliki. Keaktifannya tersebut tentu sangatlah menentukan bagaimana mereka berani menyuarakan apa yang menjadi keluh-kesahnya ditengah pembangunan yang kini kurang layak anak.

Melalui Musrenbang, misalnya. Tak sedikit mereka dilibatkan dalam perumusannya dari tingkat kelurahan sampai provinsi. Namun usulan mereka belum tentu ditampung dan menjadi suatu capaian program yang baik demi kelangsungan pembangunan yang layak anak.

Forum anak sebagai wadah partisipasi anak juga memiliki andil yang besar dalam pembangunan generasi emas bangsa melalui kegiatan-kegiatan positif. Kegiatan tersebut bermula dari program-program dalam mengakhiri kekerasan pada anak yang marak terjadi saat ini, mengembangkan bakat dan minat yang menjadi potensi tiap diri mereka, begitu juga dengan peran aktif mereka dalam mengawal proses perumusan pembangunan yang masih minim dengan melibatkan anak. Padahal, anak juga memiliki peran dalam pembangunan sekecil apapun.

Kesadaran yang minim dari pemangku kebijakan bahwa pentingnya mengikutsertakan anak dalam pembangunan menjadi tantangan tersendiri dalam mengatasi kesenjangan yang terjadi. Terlebih ketika membuat program-program untuk anak, namun tidak melibatkan anak dalam mengambil keputusan tersebut. Nyatanya, anaklah yang memahami apa yang menjadi kebutuhan mereka di tengah tumbuh kembangnya.

Kehadiran forum anak menjadi hal yang penting ketika anak mulai berani menyuarakan apa yang baik dan tidak baik bagi dirinya. Saya selaku fasilitator terus mendorong dan mendukung pergerakan mereka agar setidaknya disadari oleh pemerintah bahwa mereka juga ada dan harus dilibatkan dalam segala kebijakan yang menyangkut anak.

Standar pembangunan yang baik, saya yakini, adalah standar yang dibutuhkan anak dalam tumbuh kembangnya. Kenapa? Itulah standar minimal, pembangunan itu akan tumbuh menjadi pembangunan yang layak bagi semua kalangan.

Melalui forum anak, pembangunan generasi emas dalam proses tumbuh kembangnya sangatlah menjadi hal yang perlu diperhatikan. Anak masih rentan dalam memahami mana yang benar dan salah, perlu bimbingan yang lebih terarah terutama menyangkut kepentingan terbaik bagi anak. Di saat inilah saya selaku bagian dari fasilitator mengarahkan apa yang menjadi kebutuhan mereka selayaknya dulu saya pernah menjadi bagian dari anak.

Dalam mengatasi kesenjangan inilah, peran forum anak sangat besar dalam mewujudkan pembangunan yang layak anak sebagaimana tercantum dalam UU No. 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Tentu, peran pemerintah juga haruslah dijadikan perhatian, sebagaimana tercantum dalam pasal 21, bahwa pemerintah daerah berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan nasional dalam penyelenggaraan perlindungan anak di daerah dengan diwujudkan melalui upaya dalam membangun kabupaten/kota layak anak.

Tak hanya itu, forum anak sebagai wadah yang baik dalam mendidik mereka belajar organisasi dan kepemimpinan sedini mungkin melalui fungsi itu forum anak secara tidak langsung melahirkan generasi emas yang berkualitas dan berakhlak Pancasila. Menjadi insan pemimpin masa depan yang berusaha mengedepankan pendekatan yang layak anak dalam membangun pembangunan masa depan.

Peran saya sebagai fasilitator memaksimalkan proses yang mereka lalui berjalan dengan semestinya sesuai dengan prinsip umum layak anak dalam Konvensi Hak Anak yang menjunjung tinggi prinsip non-diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan anak serta penghargaan terhadap pandangan anak. Pembangunan layak anak yang menjadi standar minimum pembangunan yang digalakkan, juga harus dibarengi dengan komitmen segala pihak termasuk masyarakat terlebih para orang tua yang menjadi kunci pembangunan generasi emas sehingga terwujudkan pembangunan yang layak anak dimulai dari keluarga.

Peran saya selaku pemuda dan mahasiswa sekaligus generasi emas masa depan bangsa dalam mengatasi kesenjangan juga dengan terus mengayakan arti kepedulian dengan terus berkomitmen memaksimalkan masa muda dengan membangun masyarakat. Mulai dari hal terkecil seperti aktif menjadi fasilitator di forum anak, menjadi penggerak organisasi di berbagai wadah perubahan lintas bidang hingga mengembangkan potensi dan waktu produktif di dunia kesukarelawanan yang membutuhkan peran serta kita dalam meminimalisir kesenjangan yang terjadi.

Bentuk pembangunan layak anak yang terus saya pelajari dari forum anak akan menjadi bekal dalam berkontribusi lebih masif lagi untuk membangun bangsa ini melalui pengalaman-pengalaman yang dibangun pada dunia organisasi dan kesukarelawanan. Saya percaya melalui cara kita peduli dan berani andil dalam memanajemen kepedulian terhadap sesama itulah aksi dan praktik baik dalam mengembangkan pusat pertumbuhan melalui potensi yang dimiliki dan tantangan yang masyarakat alami.

Forum anak menjadi bukti bahwa menjadi generasi emas adalah praktik baik yang harus dimaksimalkan di tengah tantangan pembangunan dan derasnya arus globalisasi yang syarat dengan pengaruh liberalisasi dan sekularisasi yang membabibuta. Pemerintah sebagai nahkoda pembangunan haruslah menjadikan anak tak hanya sebagai objek tetapi juga subjek yang mestinya diperhitungkan dalam tiap butir-butir pembangunan yang syarat dengan kemajuan masa depan bangsa.

Peraturan perundangan-undangan yang ramah anak juga harus jadi tugas yang tak patut dilupakan, mulai tegaskan bahwa anak bukan dijadikan korban pembangunan melainkan indikator pencapaian keberhasilan dari setiap sendi-sendi pembangunan yang ditegakkan. Orientasi keterlibatan untuk semua termasuk anak, jadi praktik baik yang harusnya dimaksimalkan. Tantangan bangsa yang semakin besar mengintai pembangunan mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial politik hingga keamanan itu tak lain karena tak ramah dengan pelibatan semua lini dalam pembangunan.

Oleh karena itu, mari bersatu-padu mendikarikan pembangunan yang layak anak dimulai dari forum anak melalui partisipasi anak dalam pembangunan. Salam Indonesia Layak Anak!


Komentar
  • Generic placeholder image
    Ika - 17 May 2018 10:52
    Semangat untuk tetap memperjuangkan hak anak
  • Generic placeholder image
    Aghnina - 17 May 2018 12:00
    Luar biasa, semoga ide ini dapat menyadarkan seluruh lapisan masyarakat akan keberadaan dan pentingnya forum anak. Goodluck!
  • Generic placeholder image
    agung gunansyah - 17 May 2018 15:29
    Kota yang layak untuk anak pasti layak juga untuk orang dewasa. Sayangnya anak-anak sering tidak dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, sehingga terjadilah kesenjangan antara yang diidamkan dengan kenyataan.
  • Generic placeholder image
    Muhammad Sarifin - 17 May 2018 22:12
    Keren! Semoga terwujud
  • Generic placeholder image
    Fajar Pratama - 20 May 2018 16:49
    Tahun 2030 Indonesia memiliki impian untuk menjadi Indonesia yang layak Anak. Salah satu indikator yang harus dipenuhi adalah didengar partisipasi anak melalui Forum Anak, dengan adany tulisan ini akan menyadarkan setiap warga negara untuk selalu mendengar partisipasi anak untuk terwujudnya partisipasi anak
  • Generic placeholder image
    Fadilah Rahma Nur Ristiyanti - 21 May 2018 13:32
    Pendekatan pembangunan dengan melibatkan anak, salah satunya melalui forum anak menjadi salah satu cara dan upaya untuk mewujudkan pembangunan yang lebih inklusif. Memang benar dan saya setuju bahwa forum anak dapat hadir menjadi wadah yang penting sebagai langkah awal anak untuk mulai berani menyuarakan apa yang baik dan tidak baik serta memberikan kesadaran untuk berpartisipasi dalam dinamika pembangunan yang terjadi. Melalui kesadaran untuk turut andil dalam pembangunan, maka generasi muda dapat mendorong percepatan pencapaian pembangunan khususnya melalui pendekatan secara bottom-up. Dengan begitu pembangunan inklusif yang diharapkan dapat pada akhirnya menggandeng antar generasi dan seluruh stakeholder lebih merata dan dirasakan bersama.
  • Generic placeholder image
    Putri Widianingsih - 21 May 2018 23:48
    Keren! Luar biasaaa, semangat terus untuk upaya dalam pembangunan layak anak. Salam Indonesia Layak Anak!
  • Generic placeholder image
    Efita fitri - 23 May 2018 13:37
    tetap semangat..karena kelak di tangan anak-anak sekarang lah pemegang masa depan Indonesia
  • Generic placeholder image
    Supringgo - 11 Jun 2018 20:12
    Ada yang luput dalam pembangunan nasional negara kita, generasi sebagai estafet nyata dalam setiap keluarga adalah anak. Namun kita terlena, atau mungkin belum tersentuh adalah pendidikan sebagai orang tua dari anak-anak kita. Pengalaman saya, bahwa saat ini pendidikan sebagai orang tua dalam mendidik, membimbing anak-anak kita luput dari perhatian kita semua, orang tua sibuk dengan pekerjaan dan kehidupan kita sendiri. Menjadikan anak sedikit atau bahkan banyak menjadi korbannya. Mulai tersadar ketika kita telah mendapati anak kita tumbuh besar, dan faktanya untuk merubah perilaku yang keliru sangatlah sulit. Semoga ini menjadi pembelajaran kita semua.
  • Success!
    Failed!
--> -->