• Rachmad Igen
    Rachmad Igen
    15 tahun dalam dunia pemasaran online. Penulis buku "Strategi Sukses Jualan Online". Digital Strategis @ KiosMaya.Com
Ideas

Teknologi Digital Bermanfaat Untuk Tingkatkan Perekonomian Rakyat

2018
Teknologi Digital Bermanfaat Untuk Tingkatkan Perekonomian Rakyat

Sudah saatnya kita membangkitkan kembali perekonomian Indonesia melalui sistem koperasi dengan transformasi digital. Inilah saatnya, era digital ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk memulai hal ini.

Teknologi informasi semakin berkembang pesat lebih dari sebelumnya. Pengguna internet di Indonesia telah menjangkau 160 juta orang atau lebih dari setengah penduduk Indonesia. Kondisi ini mendatangkan peluang dan tantangan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, terutama untuk mengatasi kesenjangan perekonomian.

Penduduk Indonesia banyak berprofesi sebagai petani, peternak dan pengrajin yang tersebar di tiap daerah. Selama ini, mereka sangat membutuhkan akses informasi dan pemasaran. Pemerintah dapat hadir untuk memenuhi kebutuhan mereka lewat peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan mereka.

Memahami Penyebab Kesenjangan untuk #AtasiKesenjangan

Sebelum lebih lanjut, ktia harus pahami dulu penyebab kesenjangan. Dalam dunia dengan sistem uang dan perbankan, terdapat suatu hukum uang yakni  uang harus berputar. Gambarannya seperti peredaran darah di tubuh manusia, jika alirannya menumpuk atau tersendat, maka tubuh menjadi sakit.

Selama ini, sistem keuangan di Indonesia masih dikuasai oleh perbankan tradisional. Konsep pendapatan pada bisnis perbankan tradisional ini lebih pada pendapatan berbunga. Banyak usaha yang meminjam modal ke perbankan tradisional, dan ini hanya akan menambah penumpukan kekayaan pada pengusaha perbankan.

Kita dapat bayangkan produsen terkena bunga pinjaman 10%, kemudian para distributor yang memasarkan barang jadi tersebut juga terkena bunga 10%, kemudian toko retail juga terkena bunga 10%. Berapa harga untuk pengguna akhir ? Peran perbankan sebagai peminjam modal total mendapat laba 30% dari satu perputaran produk ? 

Tentunya hal tersebut yang menjadi alasan mengapa selama ini kesenjangan terjadi. Bukan hanya di Indonesia saja, namun diseluruh dunia. Dan ini tidak sesuai dengan sila ke 5 Pancasila, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Lantas, apakah ada solusinya ?

Berikut kami akan bahas mengenai Koperasi Digital dan Fintech sebagai solusi untuk mengatasi hal tersebut.

Bagaimana Teknologi Digital Dapat #AtasiKesenjangan dan Meningkatkan Perekonomian Rakyat ?

Teknologi informasi saat ini sangat memungkinkan akses transaksi keuangan ke seluruh lapisan masyarakat. Mereka yang belum tersentuh oleh sistem perbankan selama ini, kini dapat menggunakan aplikasi ponsel seluler.

Integrasi Koperasi Digital, Fintech dan Marketplace

Teknologi keuangan atau financial technology merupakan salah satu terobosan yang dapat berperan dalam menjangkau transaksi keuangan ke tiap pelosok daerah di Indonesia.

Koperasi merupakan wadah perekonomian yang lebih adil, di mana seluruh anggota berlaku sebagai pemilik. Tidak seperti perbankan tradisional yang dimiliki oleh beberapa orang saja dengan porsi saham terbesar, pada umumnya. Dengan demikian, Koperasi sangat cocok untuk menjadi wadah yang dapat mendorong perekonomian di tiap daerah.

Untuk dapat menjangkau dengan cepat dan mudah, Koperasi harus bertransformasi dalam bentuk digital. Dengan menyediakan sebuah Koperasi Digital, pertumbuhan anggota dapat meningkat cepat. Berikut manfaat dari Koperasi Digital:

  • Menjadi komunitas perekonomian masyarakat Indonesia yang lebih adil dan transparan
  • Lebih efisien dalam memberikan informasi seperti pelaporan dan undangan rapat (yang biasanya menghabiskan banyak biaya)
  • Dapat di integrasikan dengan aplikasi lainnya, semisal: fintech untuk transaksi keuangan, marketplace untuk transaksi jual dan beli, dan sebagainya.
  • Dapat berguna untuk analisa prilaku pasar, potensi produksi dan pasokan, dan analisa lainnya.
  • Dapat berfungsi sebagai manajemen rantai pasokan untuk banyak sektor dan daerah.
     

Dengan mengintegrasikan sebuah Koperasi Digital dengan Aplikasi Fintech dan Marketplace, maka para anggota koperasi dapat menyimpan dana dan menggunakan saldo mereka untuk keperluan sehari-hari. Di samping itu, para anggota dapat memasarkan hasil panen, ternak dan kerajinan melalui aplikasi marketplace dan pembelinya bisa dari anggota koperasi maupun dari non anggota.

Dana yang beredar akan mengalir kembali kepada anggota. Saat pembagian dividen, seluruh anggota dapat menerima keuntungan.

Jika dana yang belum ditentukan penggunaanya semakin besar, Koperasi dapat mengakuisisi sebuah pabrik. Misal pabrik minyak goreng, pengolahan kelapa sawit, pengolahan hasil panen, pengolahan hasil ternak dan sebagainya. Tujuannya untuk semakin menurunkan harga produk yang dapat dijual ke seluruh Anggota.

Atau, pilihan lainnya, jika dana hanya cukup untuk penyertaan sebagian saham pada pabrik kebutuhan pokok, setidaknya dengan jaminan pembelian dari anggota koperasi dan hilangnya pos biaya bunga bank pada pabrik tersebut, tentunya masih bisa untuk menurunkan harga jual produk ke para anggota. Dan siklus tersebut berputar terus menerus hingga semakin berkembang. 

Koperasi Digital dan Crowdfunding Dapat Mendukung Ekonomi Kreatif

Selain itu, Koperasi dapat memberikan pinjaman produktif pada para anggotanya dengan sistem bagi hasil dalam bentuk crowdfundingCrowdfunding ini biasanya berdasar per proyek. Misal, seseorang akan memproduksi suatu produk baru. Koperasi dapat melakukan pemasaran dengan konsep "Kick Starter" atau order di depan. Tentunya order di muka ini harus dengan harga lebih murah dari harga yang akan di tetapkan setelah produksi selanjutnya. Dalam hal ini, Koperasi tidak menggunakan anggaran simpanan para anggota, namun pendanaan berasal dari para pemesan produk. Pendekatan ini sangat berpotensi mendorong hadirnya industri kreatif di Indonesia.

Para pembeli awal bisa saja merupakan reseller, atau orang yang memiliki keyakinan akan potensi penjualan produk tersebut. Dengan demikian, cara ini juga dapat membangkitkan entrepreneurship di Indonesia.

Koperasi Digital Sebagai Manajemen Rantai Pasokan

Dengan adanya data dan alat untuk monitoring dan analisa, koperasi digital dapat menyajikan laporan ketersediaan bahan pokok, kebutuhan bahan pokok, harga rata-rata dan sebagainya. Ini dapat menjadi dasar dalam mengendalikan stabilitas harga pangan di Indonesia.

Tentunya, data tersebut ada jika ada aktivitas transaksi di dalamnya. Oleh karena itu, Koperasi Digtal harus terintegrasi dengan fasilitas transaksi keuangan digital (fintech) dan harus memiliki wadah pemasaran (Marketplace) yang mudah dipahami dan digunakan oleh para anggotanya.

Dan ini akan memberikan peluang kepada anggota untuk dapat menjadi pemasok barang-barang yang dibutuhkan namun sedang mengalami kekurangan stok. Sekali lagi, pendekatan ini sangat mendorong entrepreneurship dan memberikan peluang peningkatan pendapatan bagi masyarakat yang tergabung dalam koperasi digital. 

Kemudian, setelah tiba saatnya penarikan pajak, pemerintah dapat dengan mudah mengetahui berapa potensi pajak yang akan di terima dari sebuah koperasi digital. Koperasi dapat menyediakan aplikasi pencatatan keuangan secara otomatis, pelaporan pajak dan penyetoran pajak.

Seluruh kegiatan perekonomian rakyat dapat tercakup dalam sistem ini. Dengan Koperasi Digital, fintech dan lokapasar, pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tiap daerah dan tentunya juga dapat berungsi sebagai solusi dalam #AtasiKesenjangan yang sudah lama terjadi hingga saat in

Sudah saatnya kita membangkitkan kembali perekonomian Indonesia melalui sistem koperasi dengan transformasi digital. Inilah saatnya, era digital ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk memulai hal ini. Barang siapa yang tidak melakukan transformasi digital, maka mereka tidak akan dapat bertahan. Demikian perekonomian rakyat Indonesia. Jangan tunggu waktu lebih lama lagi, segera tetapkan program Koperasi Digital untuk membangkita potensi perekonomian rakyat di seluruh Indonesia.

 


Komentar
--> -->