• YARHAM SHAHABI LUBIS
    YARHAM SHAHABI LUBIS
    Nama saya Yarham Syahahbi Umur 26 tahun, saat ini saya sedang membangun startup dibidang inovasi yang dikomersialisasikan dan marketplace yang khusus menjual produk pabrikan Indonesia sebagai Founder. Saya memiliki pengalaman sebagai Technical dan Industrial Sales.
Ideas

Penggunaan Dana Desa untuk Memproduksi Produk Inovasi

2020
Penggunaan Dana Desa untuk Memproduksi Produk Inovasi

Inovasi Indonesia

Tingginya keberadaan barang impor di situs belanja online dan offline menjadi ancaman yang nyata bagi industri dalam negeri, bahkan diprediksi hanya 6-7% saja produk lokal yang ada di situs belanja online. (Sumber: CNBC  Indonesia); Kondisi lain dari industri dalam negeri ialah lemahnya koneksi antara industri hulu dan hilirnya, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menggunakan produk dalam negeri, produk industri yang kurang kompetitif dan inovatif serta dukungan pemerintah yang belum maksimal dalam hal regulasi. Padahal, terdapat invensi dan inovasi anak bangsa yang dapat mensubtitusi barang impor melalui hilirisasi atau komersialisasi produk inovasi ke masyarakat dengan menggandeng industri sebagai mitra utama dalam produksi massal.

Disisi lain, industri dalam negeri maupun pengadaan barang/jasa pemerintah sering menghadapi masalah sulitnya mencari produk-produk dalam negeri yang kompetitif untuk menerapkan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) yang telah diatur oleh pemerintah. Sehingga, mengakibatkan industri maupun masyarakat umum (importir/distributor) lebih memilih impor barang dibandingkan membeli produk dalam negeri. Seperti contoh kasus saat Presiden Republik Indonesia menyinggung  cangkul yang masih impor pada Acara Rakornas Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 2019 di Jakarta, padahal kita memiliki industri cangkul, namun karena tidak terhubung dengan baik, pengusaha lebih memilih impor. Kemudian, industri hulu terkhusus yang berbasis sumber daya alam belum terhubung dengan baik dengan industri hilirnya. Belum adanya sistem yang dapat menghubungkan antara industri hulu dan hilir menjadi suatu permasalahan di Negeri ini.

Dana desa dapat digunakan untuk hal yang produktif seperti memproduksi produk inovasi baik dari perguruan tinggi atau masyarakat desa itu sendiri. Sehingga, akan tercipta industri padat karya berupa manufaktur dari desa, terlebih jika produk inovasi tersebut dapat mensubtitusi barang impor.

Kami mencoba hadir untuk membantu pemerintah, industri, UMKM, inovator dan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui website marketplace www.inventora.co.id. Inventora hadir sebagai online marketplace B2B (Business to Business), B2G dan B2C (Business to Consumer) khusus menjual produk-produk inovasi dan pabrikan yang ada di Indonesia. Kedepan, hal ini tentu menjadi peluang bagi Inovator/Startup untuk membuat produk inovasi yang dapat mensubtitusi barang impor. Startup marketplace seperti Inventora, sedang dicari oleh Kemenristek, seperti yang disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi Bapak Bambang Brodjonegoro pada Acara Kemlu For Startup yang diadakan oleh Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada 2019.

Engineer kita mampu membuat Powerbank, Headset, dan lainnya. Tahun 70- an dan 80-an China masih nyangkol, periode yang sama bahkan 60-an Indonesia sudah ada LAPAN, BATAN, IPTN, kita udah bicara luar angkasa dan nuklir. Ayo, Bangkitkan perekonomian bangsa dengan teknologi inovasi anak negeri. Investor tidak akan datang jika produk inovasi industri kita hanya sandal dan tekstil, masih banyak inovasi anak bangsa siap komersil yang tertidur di Ditjen HKI. Bagus, Unik dan Marketable. “Sudah bahas Industry 4.0, kok masih impor barang dari China.”, Jusuf Kalla, Mantan Wakil Presiden  (Sumber: bisnis.com)


Komentar
--> -->