• Dr. Eka Firmansyah, M.Pd
    Dr. Eka Firmansyah, M.Pd
    Doktor Pendidikan Matematika - UPI
Ideas

Penanganan Mobilitas Penduduk Indonesia

2020

Permasalahan yang terkait dengan penyebaran virus corona baru-baru ini, membuat banyak pihak memikirkan bagaimana cara untuk menanggulanginya. Siapa yang bisa disalahkan apabila hal ini sudah terjadi? Bukan waktunya kita berpikir seperti itu lagi. Di tengah ramainya permasalahan ini, tentu saja mengundang banyak pendapat dari berbagai pihak, salah satunya dengan menerapkan sistem lock down dan social distancing yang memicu adanya kontroversi. Ada beberapa pihak yang mengerti akan penetapan sistem tersebut dan ada yang tidak menjalankannya khususnya di negara kita. Berbeda halnya di negara luar yang mematuhi anjuran pemerintah untuk menjalankan sistem ini.

Perbedaan strata sosial, pendidikan, dan ekonomi di duga menjadi salah satu faktor yang memicu adanya kontroversi di antara beberapa pihak. Sebagian besar pihak yang tidak menjalankan anjuran pemerintah terkait sistem lock down dan social distancing ini berasal dari strata sosial, pendidikan, dan ekonomi menengah ke bawah. Selain dari faktor strata tersebut, ada juga paham radikal yang mengatasnamakan agama.

Beragam agama yang ada di Indonesia, bahkan marhab di dalam satu agama pun memiliki keyakinan yang berbeda-beda dalam menanggapi penetapan aturan pemerintah terkait sistem lock down dan social distancing ini. Beberapa diantaranya beranggapan bahwa maut (jatah hidup) manusia merupakan ketetapan Sang Maha Pencipta. Tak ada yang salah dengan pemikiran tersebut, hanya saja fitrah manusia adalah sebagai makhluk yang dianjurkan untuk berikhtiar agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Terlebih dengan adanya banyak kasus yang menimpa pasien dengan positif corona serta penyebaran yang sangat cepat, tidak ada salahnya kita mencoba untuk menghindarinya.

Jika pasien yang positif corona semakin banyak dengan penanganan yang masih belum siap, maka kita yang akan banyak dirugikan. Akan ada banyak saudara kita yang tertular, yang mungkin tidak akan tertangani dengan baik. Oleh karena itu, kita sebagai penduduk Indonesia memiliki kewajiban untuk memperdulikan kepentingan bersama dengan menjalankan anjuran pemerintah terkait sistem lock down dan social distancing ini.

Ada pepatah menyatakan bahwa akan ada hikmah di balik semua kejadian, termasuk dalam permasalahan ini. Menaati setiap peraturan yang dibuat pemerintah adalah salah satunya. Dari apa yang terjadi, penanganan mobilitas penduduk di Indonesia menjadi salah satu sorotan. Selain dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona ini juga untuk mengatasi kemacetan-kemacetan yang ada di hampir setiap wilayah di Indonesia.

Penanganan mobilitas penduduk tersebut berkenaan dengan adanya kebijakan mengenai penerapan hari libur untuk setiap lapisan masyarakat. Misalnya hari libur anak sekolah yang jatuh pada hari  minggu, hari libur untuk perguruan tinggi jatuh pada hari senin, hari libur untuk bank dan kantor pada hari selasa, dan hari libur untuk instansi lainnya yang selalu dipasang dalam perbedaan hari. Hal tersebut memungkinkan mobilitas penduduk di tiap harinya tidak terlalu tinggi dan hal tersebut pun akan mengurai kemacetan-kemacetan yang biasa terjadi.

Kita ketahui bahwa virus corona berasal dari negara China yang mobilitas penduduknya sangat tinggi, terkhusus di Wuhan sebagai pusat perdagangan China yang menjadi tempat pertama kalinya ditemukan kasus berkenaan dengan virus corona ini. Oleh karena itu, penanganan mobilitas penduduk sangat penting dalam penanganan dan pencegahan kembali penyebaran virus corona yang terjadi sekarang ini. Tidak ada salahnya kita ikut memikirkan dan memberikan sumbang pikir berkenaan dengan bagaimana cara menangani permasalahan global yang ada terkhusus di negara kita. Semoga tulisan saya dapat memberikan manfaat dan bisa dijadikan sebagai masukan dalam pembangunan/ pengembangan sosial budaya masyarakat di Indonesia. “Untuk Indonesia yang lebih baik” ...aamiin...


Komentar
--> -->