• Muhammad Irfan
    Muhammad Irfan
    Muhammad Irfan tercatat sebagai dosen pada Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang. Pendidikan S1 ditempuhnya di Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Andalas. Sementara S2 diselesaikan pada Magister Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Diponegoro. Saat ini sedang menempuh pendidikan pada Program Doktoral Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan IPB. Ia meminati riset-riset ekonomi pembangunan, khususnya dengan topik kemiskinan, pendidikan dan kesehatan. Ia menjadi anggota tim penulis buku "Kajian Pembangunan dalam Perspektif Empiris" (Sukabina Press, 2018) dan menjadi editor dan kontributor pada buku "Wacana untuk Pembangunan Pertanian dan Perdesaan Indonesia" (IPB Press, 2018).
Papers

Bagaimana Tata Kelola Ekonomi Mempengaruhi Kinerja Pembangunan Daerah di Indonesia?

2018

Abstraksi

Tata kelola ekonomi diyakini menentukan kinerja pembangunan daerah dalam konteks Indonesia yang terdesentralisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tata kelola ekonomi dengan kinerja pembangunan daerah meliputi pembangunan manusia, tingkat kemiskinan dan tingkat pendapatan regional. Selanjutnya menganalisis pengaruh masing-masing komponen tata kelola ekonomi terhadap kinerja pembangunan daerah. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengkaji hubungan antara tata kelola ekonomi dan kinerja pembangunan daerah adalah analisis korelasi Pearson dan analisis regresi. Hasil penelitian menemukan bahwa tata kelola ekonomi berkorelasi positif dengan pembangunan manusia (indeks pembangunan manusia, cakupan imunisasi Balita dan tingkat daftaran neto SLTP) dan berkorelasi negatif dengan dengan tingkat kemiskinan dan jurang kemiskinan. Komponen tata kelola ekonomi berupa infrastruktur daerah berkorelasi sangat signifikan terhadap keempat indikator pembangunan yang signifikan. Sementara itu, komponen tata kelola ekonomi lainnya hanya berpengaruh pada sebagian indikator kinerja pembangunan daerah terkait. Analisis regresi memperkuat pengaruh infrastruktur daerah yang sangat signifikan terhadap berbagai indikator pembangunan daerah. Sebaliknya, variabel akses lahan; interaksi pemerintah daerah dengan dunia usaha; dan keamanan dan penyelesaian konflik tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap salahsatu indikator kinerja pembangunan. Sejumlah sub-indeks tata kelola yaitu peraturan daerah yang baik; kapasitas dan integritas kepala daerah; dan program pengembangan usaha justru berpengaruh bagi pengurangan kemiskinan. Ditemukan pula terdapat ketimpangan kapasitas dalam tata kelola ekonomi antara daerah-daerah di Kawasan Barat dengan Kawasan Timur Indonesia. Hasil ini berimplikasi pada pentingnya fokus wilayah dalam peningkatan kapasitas tata kelola ekonomi daerah untuk mengurangi disparitas regional dalam pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan.

Komentar
--> -->