Peluang Kerja Inklusif bagi Transpuan

Jumlah transpuan di Indonesia tahun ini mencapai sekira 5 juta jiwa. Angka ini cukup signifikan untuk memberi kontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia. Sayangnya, sebagian besar transpuan sulit mengakses pekerjaan yang layak akibat stigma negatif masyarakat. Beberapa langkah dapat dilakukan pemerintah bersama lembaga non-pemerintahan dan dunia usaha. Salah satu langkah tersebut, yaitu menambah jenis keterampilan dalam pelatihan untuk transpuan sesuai dengan kebutuhan industri 4.0, misalnya keterampilan bisnis online dan membuat konten kreatif. Selain itu, program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Kemensos yang memberikan bantuan wirausaha, salah satunya kepada transpuan, perlu direplikasi di setiap daerah, sementara transpuan penerima bantuan dapat diwajibkan membimbing transpuan lain untuk berwirausaha agar terjadi transfer pengetahuan. Keempat langkah yang telah disebutkan dalam infografis berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menurunkan angka kemiskinan, sekaligus menekan tingkat penyebaran HIV/AIDS karena perubahan jenis pekerjaan transpuan dari pekerja seks ke pekerjaan yang lebih layak. Keberadaan transpuan juga berpotensi diterima masyarakat Indonesia karena kontribusi transpuan pada pembangunan dan meningkatnya interaksi transpuan dengan masyarakat di berbagai bidang pekerjaan.