Siaran Pers: Konsisten Turunkan Tingkat Pengangguran Terbuka, NTT Terpilih sebagai Provinsi Percontohan Pertama pada Indonesia Development Forum 2019

23 Mei 2019

Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Oktorialdi dalam diskusi bersama pemerintah NTT di Kupang.

KUPANG – Untuk pertama kalinya dalam gelaran tahunan Indonesia Development Forum (IDF), Kementerian PPN/Bappenas merancang sesi khusus bagi provinsi terpilih untuk memaparkan gagasan-gagasan inovatif serta pengalaman-pengalaman terbaik terkait pembangunan di daerahnya. Pada IDF 2019 tahun ini, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dipilih sebagai provinsi percontohan pertama berkat keberhasilannya dalam menurunkan tingkat pengangguran terbuka secara konsisten sepanjang 2017–2018. Hal ini sejalan dengan tema IDF 2019 yakni ‘Mission Possible: Memanfaatkan Peluang dalam Pekerjaan Masa Depan untuk Mendorong Pertumbuhan Inklusif.’ “Ketenagakerjaan menjadi fokus IDF 2019, terutama bagaimana Indonesia mampu mendorong perekonomian yang inklusif melalui kesiapan SDM dan ketersediaan peluang kerja di masa depan. NTT telah berhasil menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 3,10 persen di bawah TPT nasional, menjadikan NTT berada pada posisi ke-6 dari provinsi dengan TPT terendah di Indonesia. Walau demikian, NTT masih menghadapi tantangan kemiskinan dan produktivitas tenaga kerja yang masih rendah. Untuk itu, NTT dipilih untuk berbagi praktik-praktik pembangunan terbaiknya, termasuk membangun solusi terpadu atas tantangan pembangunan SDM dan penciptaan lapangan kerja yang dihadapi,” ujar Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Oktorialdi.

 

Diskusi satu hari yang digelar Bappenas dan Pemerintahan Provinsi NTT di Kota Kupang, Kamis (23/5), ditujukan untuk mencari gagasan-gagasan inovatif yang terbukti mampu menggenjot kapasitas angkatan kerja masa depan di Provinsi NTT sekaligus mendorong investasi dan memunculkan peluang kerja yang inklusif. Ke depannya, perluasan sektor unggulan diharapkan tidak hanya berpusat di pertanian, kehutanan dan perikanan, tetapi juga dapat diperkuat dengan sektor potensial lainnya, seperti pariwisata. Untuk itu, pengembangan talenta dan pasar lokal perlu mendapat perhatian khusus. Hal ini pula yang nantinya akan menjadi gagasan utama pada diskusi yang mengusung empat subtema IDF 2019, yaitu: (1) memperbaiki iklim investasi untuk penciptaan lapangan kerja; (2) mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah yang berdaya saing global; (3) membina para pelaku usaha sosial; dan (4) mengembangkan talenta dan pasar lokal. Hadir sebagai narasumber pada diskusi, antara lain: (1) Staf Ahli Bidang Pemerataan dan Kewilayahan Kementerian PPN/Bappenas Oktorialdi; (2) Direktur Pengembangan Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi Kementerian PPN/Bappenas Ahmad Dading Gunadi; (3) Gubernur Provinsi NTT Viktor Laiskodat; dan (4) Pelaksana Tugas Kepala Bappelitbangda Provinsi NTT Lecky Frederich Koli.

 

Hasil diskusi akan menjadi masukan dalam sesi khusus tentang Provinsi NTT di IDF 2019 yang akan dihelat pada 22-23 Juli 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. IDF merupakan forum tingkat nasional yang mewadahi pertukaran gagasan dan pengalaman untuk menghadapi  berbagai tantangan pembangunan utama Indonesia dengan merangkul seluruh mitra pemerintah serta masyarakat luas. Forum tahunan ini terselenggara berkat Kementerian PPN/Bappenas, didukung pemerintah Australia melalui Knowledge Sector Initiative (KSI). Tema ketenagakerjaan dipilih untuk IDF 2019 mengingat semakin dekatnya Indonesia dengan peluang sekaligus tantangan kependudukan, yaitu bonus demografi, suatu kondisi di mana struktur populasi Indonesia akan didominasi penduduk usia produktif, yang diprediksi mencapai 68 persen dari total keseluruhan penduduk Indonesia pada 2030 mendatang. Ini artinya, pemerintah dan masyarakat harus bergegas untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu mendorong pembangunan ekonomi yang menjamin ketersediaan lapangan pekerjaan produktif di masa depan. Rumusan dan rekomendasi dari IDF 2019 akan menjadi masukan untuk menyusun strategi nasional yang komprehensif dalam penciptaan lapangan kerja sepuluh tahun ke depan.

 

Pelaksanaan IDF 2019 akan melibatkan praktisi pembangunan, akademisi, peneliti, pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat dalam menyampaikan ide atau gagasan inovatifnya terkait isu-isu pembangunan. Berbagai gagasan dari masyarakat yang terseleksi hingga lebih dari 200 pembicara akan dipaparkan pada IDF 2019. Informasi mengenai subtema dan pembahasan IDF 2019 dapat diperoleh melalui situs https://indonesiadevelopmentforum.com/2019.

Kupang, 22 Mei 2019

 

Parulian Silalahi                                                                               Untuk informasi lebih lanjut:

Kepala Biro Humas dan Tata Usaha Pimpinan                    Kementerian PPN/Bappenas

Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310

Telepon: (021) 31936207, 3905650; Faks.: (021) 31901154

e-mail: humas@bappenas.go.id


--> -->