Indonesia Peluang Kuasai Industri Otomotif di ASEAN

14 Oktober 2020

JAKARTA – Indonesia diproyeksi mampu menjadi kekuatan di Asia Tenggara di sektor industri otomotif.

Menurut Direktur Jenderal (Dirjend) Industri Logam, Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin, Taufiek Bawazier, otomotif Indonesia di pasar ASEAN memiliki prospek cukup besar. Pasalnya, car ratio Indonesia yang masih rendah yaitu 87 mobil per 1.000 penduduk, menandakan industri otomotif berpotensi besar tumbuh ke depannya.

“Rasio tersebut dapat digerakkan lagi sehingga menciptakan prospek otomotif Indonesia lebih besar lagi. Selain itu, penjualan mobil di Indonesia mayoritas di harga Rp200-300 juta. Harga tersebut dipengaruhi oleh GDP perkapita Indonesia yang masih di angka 4 ribu dollar Amerika Serikat (AS),” kata Taufiek di forum webinar Prospek Pemulihan Ekonomi Sektor Industri Otomotif Nasional yang digelar Kementerian PPN/Bappenas, Rabu (14/10/2020).

Ia memandang, peningkatan rasio tersebut beriringan dengan meningkatkan daya beli yakni meningkatkan GDP yang masih USD4 ribu sementara negara Eropa GDP sudah mencapai USD40-50 ribu

Untuk itu, dibutuhkan regulasi untuk mendukung industri otomotif, sekaligus pemulihan ekonomi di era pandemi ini.

“Pada era seperti sekarang ini, pembelian mobil bisa ditingkatkan degan instrumen fiskal. Hal itu berupa pengurangan pajak, harga listrik yang dikurangi, dan biaya yang menjadi beban industri dihilangkan oleh pemerintah. Kemudian penentunya ialah demand. Bagaimana masyarakat dapat menggerakan perekonomian ini. Upaya lainnya, yakni mengusulkan pengurangan pajak daerah sementara hingga Desember untuk meningkatkan recovery,” imbuhnya.

Sejauh ini, sektor otomotif sangat besar dampaknya pada sektor perekonomian. Oleh karena itu tidak heran banyak negara termasuk Indonesia memberikan stimulus ke sektor tersebut.

Sumber: AsiaToday.id


--> -->