Penurunan Ekonomi Indonesia Triwulan II Cukup Dalam
29 Juli 2020CARAPANDANG.COM - Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Prijambodo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2020 akan terjadi penurunan yang cukup dalam akibat dampak pandemi COVID-19.
Meski tidak ingin menyebutkan angka pasti, Bambang menjelaskan bahwa pihaknya sudah memiliki besaran perkiraan tersebut. Pernyataan resmi angka pertumbuhan ekonomi Indonesia ini akan dirilis secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Agustus mendatang.
"Bappenas memperkirakan penurunan ekonomi yang cukup dalam. Angkanya beberapa menteri sudah menyatakan perkiraannya, tetapi meskipun kami ada perkiraannnya, akan menunggu saja dari BPS," kata Bambang dalam webinar Indonesia Development Forum 2020 di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati telah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2020 berkisar -5,1 persen hingga -3,5 persen, dengan titik tengah -4,3 persen. Perkiraan angka ini cukup dalam mengingat pada triwulan I-2020, pertumbuhan ekonomi masih positif sebesar 2,97 persen.
Bambang menjelaskan bahwa pemerintah akan berupaya agar pertumbuhan ekonomi pada triwulan III dan IV tahun 2020 masih dalam teritori positif, sehingga angka perekonomian Indonesia secara keseluruhan masih tumbuh positif, meskipun angkanya tidak besar.
Ia menilai perlambatan ekonomi yang terjadi di Indonesia juga terjadi di negara lain. Bahkan sejumlah negara mengalami resesi yang tidak hanya dangkal, tetapi cukup dalam.
Kontraksi akibat pandemi COVID-19 sudah terlihat dengan pertumbuhan ekonomi China pada triwulan I minus 6,8 persen, kemudian Singapura minus 12,6 persen, dan Korea Selatan minus 3,2 persen. Menurut Bambang, penyebab krisis yang diakibatkan pandemi COVID-19 ini sangat berbeda dengan krisis yang disebabkan oleh faktor ekonomi, seperti pada supply dan demand.
"Penyebab krisis ini karena menekan sumber utama daripada pembangunan dan ekonomi, yakni kesehatan manusia. Akan berbeda dengan krisis yang hanya terjadi pada supply dan demand, akan jauh lebih mudah," kata Bambang.
Sumber: carapandang.com
Reporter: Zainal Arifin
Bappenas Paparkan Proyeksi Ekonomi Biru di Indonesia Development Forum 2023
Road to IDF 2023: Komitmen Bappenas Optimalkan Potensi Ekonomi Biru Berkelanjutan Di Papua dan Indonesia
Bappenas Pastikan Blue Economy Jadi Prioritas Kerja Sama Negara ASEAN
Bappenas Rangkul Pemangku Kepentingan untuk Susun Kerangka Kerja Blue Economy ASEAN
World Economic Forum dan OECD Siap Dukung Bappenas untuk Blue Economy