Cerita Kemenperin 2 Tahun Merayu 7 Perusahaan China dan Jepang Relokasi ke RI

30 November -0001

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan rencana investasi 7 perusahaan dari China dan Jepang yang relokasi ke Batang, Jawa Tengah. Para investor ternyata telah merencanakan relokasi sejak dua tahun lalu.

Direktur Perwilayahan Industri Kemenperin Warsito mengatakan, para investor tidak semata-mata langsung memutuskan untuk relokasi. Tetapi, pemerintah telah membujuk investor sejak dua tahun lalu.

“Tujuh perusahaan yang investasi telah merencanakan sejak dua tahun yang lalu. Jadi tidak ujug-ujug. Makanya kami di masa perang dagang dan pandemi bagaimana membujuk investor,” ungkapnya saat webinar Road to IDF Prospek Pemulihan Ekonomi Melalui Revitalisasi Industri, Rabu (29/7).

Warsito mengakui persoalan investor yang paling utama bukan perkara biaya sewa lahan saja. Melainkan kesiapan infrastruktur yang mendukung pemindahan pabrik dan komitmen dari pengelola lahan.

Adapun investor asal Amerika Serikat (AS) lebih sulit ditarik dibanding dari China, Jepang, dan Korea Selatan.

“Yang sulit AS. Tapi teman-teman yang eksisting bisa berbicara itu kebetulan saya di Jepang 3 tahun,” ungkapnya.

Selain itu, Warsito menambahkan, pemerintah terus mendorong pemerataan investasi di luar Pulau Jawa. Adapun beberapa proyek investasi yang diklaim sukses yaitu relokasi pabrik asal China ke Morowali, Sulawesi Tengah.

“Lima tahun belakangan ini kami terus dorong investasi kawasan di luar Jawa yang berbasis nilai tambah. Success story-nya ya Morowali ini akan kita mengembangkan material baterai listrik. Sulawesi menjadi tumpuan hilirisasi mineral. Kemudian Sumatera basisnya sumber daya agro. Di Bintuni, (Papua) itu gas petrokimia jadi pondasi harus dikuasai, baja dan petrokimia,” imbuhnya.

Sumber: Kumparan


--> -->