• Moko Nugroho
    Moko Nugroho
    1. S1 Teknik Fisika ITS 2. S2 Ilmu Ekonomi, Universitas Indonesia
Papers

Program DAPATI untuk Meningkatkan Daya Saing IKM

2019

Abstraksi

Peran strategis industri kecil dan menengah (IKM) dalam perekonomian nasional di antaranya yaitu peningkatan jumlah IKM sebesar 30 ribu atau 1 % per tahun dan peningkatan penyerapan tenaga kerja mencapai 200 ribu atau 3 % per tahun. Ragam produk yang sangat banyak, mampu mengisi wilayah pasar yang luas, dan menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat luas, serta memiliki ketahanan terhadap krisis ekonomi. Beberapa permasalahan yang sering dihadapi IKM yaitu masih didominasi penggunaan teknologi sederhana. Ketika menggunakan teknologi middle atau high technology dan terjadi kerusakan, IKM mengalami kesulitan dalam penanganan perbaikannya. Program DAPATI (Dana Kemitraan Peningkatan Teknologi Industri) merupakan program yang memberikan bantuan pendanaan berupa sebagian biaya yang diperlukan untuk pelayanan jasa konsultansi teknis kepada IKM. Program ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi IKM guna meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan kemandirian industri. Dalam pelaksanaan program DAPATI ini, bentuk bantuan jasa konsultansi teknis mengacu pada skema kemitraan, dimana IKM turut membiayai project tersebut. Besaran bantuan pendanaan sebesar maksimal 75% dari APBN, dan pembiayaan dari pelaku IKM sebesar minimal 25%. Adapun penyedia jasa konsultansi teknis yaitu Balai Besar dan Baristand Industri di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, sesuai dengan kompetensi dan fokus jasa konsultansi yang akan diberikan kepada IKM tersebut. Dalam lima tahun terakhir (2013-2017), sebanyak 25 IKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia telah merasakan manfaat dari program DAPATI ini. Mulai IKM Garam di Aceh, IKM Keramik di Bandung, IKM Batik di Yogyakarta, IKM Mikroalgae di Gresik, dan IKM Cokelat di Makassar. Adapun Program DAPATI di tahun 2018 dilakukan dengan jasa konsultansi teknis pada 6 (enam) IKM/Kelompok Usaha, meliputi IKM Sruput Wangi Kab. Kutai Kartanegara (Teh Serai), IKM Berkat Motekar KPK Melati Putih Kab. Tanah Laut (Manisan Terong), Koperasi Kerta Semaya Samaniya Kab. Jembrana (Kakao), Bumdes Loreh, Kec. Malinau Selatan Kab. Malinau (Kopi), Kampung Pengolah Jamu Loktabat Kota Banjarbaru (Jamu), dan Forum Komunikasi Posyantek Kota Administrasi Jakarta Selatan (Bir Pletok). Jasa konsultansi peningkatan kemampuan industri di IKM Sruput Wangi, Tenggarong, Kutai Kartanegara, melakukan perbaikan alat proses produksi (alat penyangrai serai), penyusunan SOP dan tata letak (lay out) proses produksi, pembimbingan untuk peningkatan mutu produk, dan penguatan branding produk teh serai sebagai produk unggulan daerah. Hasil yang didapatkan dari jasa konsultansi tersebut di antaranya yaitu : alat penyangrai dari material stainlesssteel yang dilengkapi pengatur suhu telah digunakan oleh IKM Sruput Wangi. Alat tersebut dapat meningkatkan efisiensi waktu penyangraian ±30 menit serta mengurangi bahan baku yang terbuang akibat gosong (terbakar). Penataan lay out ruang proses serta peralatan produksi dapat memangkas jarak ±50 meter dibandingkan kondisi sebelum penataan, dan yang utama proses produksi berada dalam satu alur, sehingga kontrol terhadap proses produksi mudah dilakukan. Pembimbingan yang diberikan kepada IKM Sruput Wangi telah meningkatkan pemahaman dan pengetahuan cara pengendalian mutu produk. Jasa konsultansi perbaikan teknologi proses manisan terong di IKM Berkat Motekar, Tanah Laut, melakukan perbaikan proses produksi, peningkatan produktivitas produksi, perluasan pemasaran produk manisan terong, dan penguatan branding produk manisan terong sebagai produk unggulan daerah. Hasil yang didapatkan dari jasa konsultansi teknis yaitu tersedianya alat pengepresan manisan terong berbahan stainlesssteel yang dijalankan dengan system pneumatic terkontrol, SOP kegiatan produksi manisan terong telah dibuat dan disesuaikan dengan alur produksi manisan terong oleh pihak IKM, perbaikan tata letak ruang produksi yang telah dilaksanakan antara lain pembersihan ruang produksi, perbaikan atap, pengecatan dinding dan lantai untuk penyesuaian dengan standar ruang produksi makanan, penyusunan peralatan pendukung proses produksi manisan terong, dan penyampaian beberapa materi terkait pemanfaatan pewarna alami untuk makanan. Jasa Konsultansi Perbaikan Peralatan dan Proses Produksi Pengolahan Kakao di Koperasi Kerta Semaya Samaniya, Kabupaten Jembarana, melakukan perbaikan peralatan proses pengolahan kakao, tata letak (lay-out) proses produksi pengolahan kakao; dan pelatihan peralatan dan manajerial produksi pengolahan kakao. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini yaitu peralatan proses pengolahan kakao dapat berfungsi dengan baik. Dari peralatan tersebut mampu menghasilkan produk olahan kakao berupa pasta kakao, bubuk kakao, lemak kakao dan produk turunannya. Pelatihan dan bimbingan teknis yang dilakukan telah memberikan pemahaman kepada personil koperasi Koperasi Kerta Semaya Samaniya dalam pengoperasian alat-alat proses pengolahan kakao yang dimilikinya. Bimbingan Teknis Pengolahan Kopi di Kabupaten Malinau, meliputi teori dan praktek teknologi pengolahan kopi, teori dan praktek teknologi kemasan kopi; mekanisme dan ketentuan program DAPATI; dan mekanisme dan ketentuan pendaftaran Merk dan Indikasi Geografis. Hasil dari bimbingan teknis ini peserta mengetahui tentang pengelolaan dan pengolahan kopi mulai dari budidaya, perawatan, pemanenan dan tindakan pasca panen hingga pengolahan biji kopi menjadi produk bubuk kopi. Peserta juga dibimbing dalam pengenalan kemasan bahan pangan dan desain kemasan kopi serta praktik pengemasan menggunakan bahan kemasan kertas, plastik, dan aluminium foil. Peserta telah dibimbing dalam pengenalan indikasi geografis dan merek serta pendaftarannya. Bimbingan Teknis Pengolahan Jamu di Kota Banjarbaru, meliputi pengenalan program DAPATI, prosedur dan mekanisme pengajuan merek, teori dan praktek teknologi pengolahan jamu yang baik berdasarkan Good Manufacturing Practices (GMP), dan teori dan praktek teknologi kemasan untuk produk jamu. Hasil dari bimbingan teknis ini peserta telah diberi pengenalan Program DAPATI dan mekanisme pengajuan merek sehingga dapat langsung menyampaikan ke Unit Kementerian Perindustrian yang terdekat dengan lokasi pelaku usaha. Peserta memahami pentingnya menjaga keamanan pangan dan higienitas area produksi dan peralatan prosesnya. Peserta telah dibimbing tentang pemilihan jenis kemasan yang tepat sesuai jenis produk dan memperhatikan keamanannya dengan memilih plastik jenis food grade. Bimbingan Teknis GMP Produk Bir Pletok dan Makanan Khas Betawi kepada Forum Komunikasi Posyantek Kota Administrasi Jakarta Barat, meliputi pengenalan program DAPATI, prosedur dan mekanisme pengajuan merek, teori dan praktek teknologi GMP produk bir pletok dan makanan khas betawi, dan teori dan praktek teknologi kemasan produk bir pletok dan makanan khas betawi. Hasil bimbingan teknis ini yaitu peserta mengetahui program DAPATI dan memahami mekanisme pengajuan merek. Peserta memahami pengolahan produk pangan olahan yang baik dan kemasan yang tepat untuk produknya.

Komentar
--> -->