• Sari Handayani
    Sari Handayani
    Praktisi HRD yang juga penulis buku salah satunya novel best seller dan saat ini bekerja untuk social Enterprise bernama YoExplore untuk membantu desa yang berpotensi wisata untuk go digital. Sebagai kader PSI ingin mengembangkan sikap toleransi dan anti korupsi
Ideas

Memberdayakan desa yang berpotensi wisata dengan digital marketing

2018
Memberdayakan desa yang berpotensi wisata dengan digital marketing

Training digital Marketing Pokdarwis Desa Pasir Ipis

Banyak orang protes ketika tanah di tempat wisata atau tempat eksotik di Indonesia ternyata manajemennya dikuasai asing. Tapi apa yang mereka lakukan untuk membantu warga desa memberdayakan desanya agar tidak mudah tergiur menjual tanah ke pihak asing atau orang dari kota?

Indonesia mempunyai banyak potensi untuk wisata, tidak hanya keindahan alam tapi juga kuliner dan budaya. Tapi sayang pelaku pariwisata masih belum siap untuk beradaptasi dan menggunakan teknologi digital untuk mempromosikan potensi wisata mereka. Pemerintah dalam hal ini, Dinas Pariwisata dan Budaya, memang belum banyak melakukan inovasi untuk memberdayakan dan mengembangkan wisata desa yang mandiri. Daripada hanya menuntut ke Pemerintah tanpa aksi dan kontribusi nyata, kami, Yoexplore terjun langsung ke desa-desa yang mempunyai potensi wisata dan mau bekerjasama untuk dibina.

Yoexplore adalah 'social enterprise' yang mempunyai misi melalui teknologi memberikan pengaruh baik kepada desa/ komunitas dengan pemberdayaan. Dua pekan lalu, saya bersama Yoexplore berkesempatan memberikan pelatihan digital marketing ke anak-anak muda dan anggota POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) di Desa Pasir Ipis, Lembang, Bandung Barat. Di training digital marketing ini tidak hanya belajar bagaimana melakukan marketing online, tapi juga belajar branding, customer segmentation, blogging dengan SEO dan lain-lain.

Warga desa yang awalnya malu-malu diajarkan untuk berani mengeluarkan ide-ide kreatif dan mempresentasikannya. Dan ternyata warga desa Pasir Ipis punya banyak ide kreatif. Dan ide wisata desa dengan konsep Argo wisata, budaya, sejarah dan kearifan lokal ini ternyata juga mempunyai tujuan mulia, agar penduduk setempat tidak menjual tanahnya untuk pembangunan villa-villa yang membuat berkurangnya daerah resapan air Yoexplore sebagai social enterprise berperan sebagai fasilitator untuk komunitas atau kelompok sadar wisata.

Desa lain yang sudah jalan programnya adalah Desa Stone Garden (https://stonegarden.or.id) dan Cikahuripan, selain juga ada tempat camping nyaman di Bali, Bali Woso. Saat pertama banyak orang yang menganggap hal ini mustahil, mengajarkan warga desa digital marketing, bagaikan mimpi di awang-awang. Tetapi seperti kata bijak Nelson Mandela, "It always seems impossible until it is done", tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mau mencoba.

Memang awalnya sulit mengajarkan orang desa cara membuat email, apa itu branding, cara membuat akun media sosial, dan lain-lain. Namun saat mereka tahu manfaatnya dan mereka bisa, mereka tampak senang. Saya yakin, jika program Yoexplore didukung pemerintah dalam hal ini dinas Pariwisata dan pemerintah daerah, makin banyak desa yang berpotensi wisata yang bisa memberdayakan desanya secara mandiri. Dan ini berarti dapat mengatasi kesenjangan. Orang desa tidak perlu mencari pekerjaan di kota, orang desa cukup memberdayakan desanya mengelola aktivitas pariwisata sendiri secara profesional.


Komentar
  • Generic placeholder image
    Rahma Dewi - 11 Jun 2018 20:18
    Program yang di gagas oleh Sari Musdar sangat bermanfaat bagi para penggiat UKM untuk lebih memanfaatkan dunia digital sebagai marketing produk yang sangat efisien saat ini... Sukses untuk Sari..
  • Success!
    Failed!
--> -->