• M. Arfan Sahib Sali Kando
    M. Arfan Sahib Sali Kando
    Lahir di Makassar 1973 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin dan University of Queensland. Bekerja di Kemsetneg sejak 1998- sekarang. Alumni Chevening Fellowship 2009 (Bradford University UK)
Papers

Penciptaan entitas pendorong dan penghubung pembangunan di Indonesia Bagian Timur

2018

Abstraksi

Permasalahan besar yang masih dihadapi Indonesia hingga saat ini adalah terjadinya kesenjangan pembangunan. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi ternyata tidak memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Tiga akar permasalahan terkait disparitas dapat didentifikasi, yaitu : Efisiensi Perencanaan dan Penganggaran, Efektivitas Data dan informasi, serta Profesionalitas Aparatur Sipil Negara. Tidak ada solusi tunggal untuk mengatasi disparitas, berbagai alternatif solusi dapat diterapkan secara bersama-sama. Namun demikian, rencana aksi yang dipandang paling mendesak dari sisi perencanaan pembangunan adalah sinergi antara perencanaan dan penganggaran yang efisien, Data dan Informasi yang efektif, dan ASN yang professional. Terkait hal tersebut, perlu adanya pembentukan organisasi yang khusus menangani disparitas di KTI, mengawal proses penyusunan perencanaan wilayah dan perencanaan lokal yang terpadu, mengakomodasi aspirasi daerah dan kearifan lokal, serta potensi unggulan daerah. Alternatif bentuk organisasi diantaranya adalah Lembaga/Badan independen berbentuk Quasi Government untuk KTI (Eastern Indonesia Incorporated). EII dapat menjembatani kepentingan, baik sektor publik maupun sektor swasta, memfasilitasi para pemangku kepentingan, sektor publik maupun sektor swasta, namun tetap tetap berada dalam kendali aparatur pemerintah guna mendukung visi yang diusung pemerintah. EII diharapkan tidak hanya terpaku dan mengandalkan dukungan pembiayaan melalui APBN yang jumlahnya terbatas. Namun disisi lain, EII memiliki prioritas untuk menjalankan mandat kebijakan publik serta bertanggungjawab langsung kepada Presiden. Sebagai lembaga semi-publik, EII menjadi sebuah wadah yang fleksibel dalam melakukan berbagai terobosan dan kerjasama dengan pihak manapun tanpa berurusan dengan proses terbelit urusan administratif yang berkepanjangan. Lembaga tersebut nantinya dapat menjadi mitra bagi pemerintah daerah di KTI untuk menyediakan brain, function, dan support system.

Komentar
--> -->