Abstraksi
Kesenjangan merupakan masalah utama bagi Indonesia. Kekayaan alam yang melimpah kurang dipandang sebagai faktor penting bagi pemerataan pembangunan karena perekonomian sedang mengarah pada industrialisasi. Industrialisasi yang terjadi di kota besar mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi tidak mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Hal ini dikarenakan adanya ketidakseimbangan dalam pembangunan yaitu hanya mengutamakan dimensi ekonomi dan mengabaikan dimensi lingkungan dan sosial yang merupakan satu kesatuan dalam pembangunan berkelanjutan. Dimensi sosial yang tidak tercapai ialah pembangunan yang tidak adil karena pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh perkotaan. Sementara, daerah di pelosok negeri dan perbatasan yang merupakan penyumbang sumberdaya memperoleh kerugian dari pembangunan yang hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi, salah satu masalah yang ditimbulkan ialah berkurangnya kualitas lingkungan tempat sumber daya alam yang menjadi sumber pendapatan masyarakat desa. Pemanfaatan sumber daya alam untuk input perekonomian mengabaikan keberlanjutannya sehingga cenderung mengurangi kualitas alam dan dapat berdampak pada turunnya manfaat alam bagi perekonomian. Masalah tersebut menunjukan bahwa perlu dilakukan analisis hubungan tiga dimensi pembangunan berkelajutan. Metode penulisan dilakukan dengan studi literatur dan analisa hubungan tiga dimensi pembangunan melalui data PDRB untuk dimensi ekonomi, IKLH untuk dimensi lingkungan dan IKRAR untuk dimensi sosial. Hasilnya menunjukan bahwa dimensi sosial dan ekonomi memiliki pengaruh bagi kualitas lingkungan hidup di setiap provinsi. Maka setiap program dalam dimensi ekonomi dan sosial harus diarahkan pada target perbaikan kualitas lingkungan. Hasil ini juga memberi pandangan bagi pemerintah pusat dan provinsi untuk membuat kebijakan yang mengarah pada pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan karena sektor ini sangat dekat bagi perekonomian masyarakat desa sehingga mampu mengurangi kesenjangan desa dan kota.