• M. Irfani Hendri
    M. Irfani Hendri
    M. Irfani Hendri Lahir di Kota Pontianak Pada Tanggal 8 Juni 1975. Pendidikan terakhir S-3 Ilmu Ekonomi Bidang Minat Ilmu Manajemen Universitas Airlangga Surabaya. Dari sejak Tahun 1998 menjadi Dosen FEB Untan dan sejak Tahun 2015 mengajar mata kuliah Manajemen Wilayah Perbatasan di Program S-3 Ilmu Manajemen FEB Untan. Pernah menjabat sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi Untan selama 2 periode (2007 s.d. 2015) dan saat ini dipercaya sebagai Staf Ahli Wakil Rektor III Untan (sejak Tahun 2016) dan Ketua Tim Perencanaan dan Pengembangan Untan (sejak Januari 2018). Aktif di organisasi ISEI cabang Pontianak, Pengurus IAEI Kalimantan Barat dan Penasehat…
Papers

Wisata Perbatasan : Model Pengelolaan Potensi Ekonomi Wilayah Perbatasan Darat Indonesia - Malaysia di Era Tanpa Batas

2018

Abstraksi

Kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi dengan masyarakat negara tetangga, Malaysia merupakan isu yang paling mencolok di wilayah perbatasan darat Indonesia – Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat. Di sisi lain, ternyata wilayah perbatasan tersebut memiliki potensi ekonomi yang sangat kaya namun belum diusahakan secara optimal. Potensi ekonomi yang dimiliki diantaranya adalah pertanian,perkebunan dan perikanan serta pariwisata. Wilayah perbatasan yang terpencil dan tertinggal serta minimnya sumber daya manusia menjadi hambatan utama dalam mengembangkan berbagai potensi tersebut, namun di era tanpa batas hal tersebut sesungguhnya bukanlah suatu hambatan. Kabupaten Sambas merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki wilayah perbatasan darat dengan negara Malaysia. Wilayah perbatasan yang ada di Kabupaten Sambas tersebut terletak di Kecamatan Sajingan Besar dan Kecamatan Paloh. Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengidentifikasi potensi ekonomi di Kecamatan Sajingan Besar; 2) untuk mengidentifikasi potensi ekonomi di Kecamatan Paloh; 3) untuk mendesain model pengelolaan potensi ekonomi wilayah perbatasan darat Indonesia – Malaysia di era tanpa batas dengan pendekatan wisata perbatasan. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus (case study). Untuk keperluan analisis, data dikumpulkan dengan menggunakan metode pengumpulan data triangulasi (triangulation) yang melibatkan observasi, interview dan dokumentasi serta Focus Group Discussion (FGD).

Komentar
--> -->