Abstraksi
Pembangunan yang berkelanjutan menjadi syarat perlu bagi keberhasilan suatu wilayah yang harus diikuti dengan pembangunan yang inklusif agar tercipta peluang ekonomi baru, tetapi juga menjamin aksesibilitas yang sama terhadap peluang yang tercipta untuk semua lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat miskin. Tujuan pembangunan yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, yaitu pertumbuhan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang, terdistribusi di berbagai wilayah, dan dapat mengurangi ketidaksetaraan pendapatan. Oleh karena itu diperlukan analisis inklusivitas pertumbuhan ekonomi didaerah perbatasan Indonesia. Karakteristik sosial dan budaya daerah didaerah perbatasan tentunya memerlukan pendekatan-pendekatan yang tidak bisa seragam, diperlukan adaptasi situasional untuk mendorong inklusivitas pertumbuhan wilayah. Pengukuran tingkat inklusivitas pertumbuhan wilayah pada konsep ini adalah menggunakan Metode “poverty-equivalent growth rate” (PEGR), yaitu metode yang digunakan untuk mengukur manfaat pertumbuhan ekonomi bagi penduduk miskin dengan tiga pendekatan. Yaitu Pertumbuhan inklusif dalam menurunkan kemiskinan, Pertumbuhan inklusif dalam menurunkan ketimpangan, dan Pertumbuhan inklusif dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja.