Abstraksi
Kabupaten Bondowoso sampai tahun 2017 masih tercatat sebagai salah satu kabupaten tertinggal. Pencapaian IPM 64.52, dengan RLS 5,57 tahun, dan AHH 65,89 tahun serta angka kemiskinan 14% [BPS:2016). Untuk mengatasinya pada 2017 Pemkab Bondowoso mengembangkan program Getar Desa sebagai upaya strategis dan terintegrasi yang melibatkan peran para pihak untuk percepatan peningkatan RLS melalui pendidikan kesetaraan, APS dengan retrieval, dan vokasi untuk peningkatan pendapatan warga belajar. Program Getar desa merupakan Inisiatif Pemkab Bondowoso, yang didukung oleh KOMPAK (program kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia) dan BPPAUD & DIKMAS Jatim. Program dilaksanakan berjenjang mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat desa. Secara teknis program dikelola oleh Dinas Pendidikan, diselenggarakan oleh PKBM, di danai oleh desa melalui dana desa, dan didukung PGRI dalam penyediaan tutor. Modul dikembangkan bersama untuk pembelajaran kesetaraan berbasis MAPEL dan vokasi berdasarkan cluster ekonomi . Bupati mengeluarkan peraturan sebagai acuan pelaksanaan program. Setelah berjalan salam satu tahun, program telah menghasilkan keluaran sebagai berikut: [1] peningkatan secara masif jumlah penduduk usia >21 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan, [2] meningkatnya anak putus sekolah usia sekolah yg kembali bersekolah, [3] lahirnya kelompok usaha produktif, [4] tersedianya model penyelesaian masalah lokal melalui pendekatan yang komprehensif dan bersinergi antar pihak. Program getar desa telah memberi dampak [1] terbangun sinergitas program antar OPD, [2] tumbuhnya partisipasi pemangku kepentingan dalam skala yang luas dan komperehensif, dan [3] tumbuhnya keyakinan dan persepsi positif terhadap kinerja pemerintah.