Abstraksi
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi bahari yang cukup besar. Namun potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Indonesia, salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan terhadap pendidikan bahari di Sekolah. Sebagai negara dengan potensi bahari yang cukup besar seharusnya pemerintah dapat menyusun kurikulum khusus tentang pendidikan bahari dalam pendidikan formal, terutama sekolah wilayah pesisir. Hingga kini proporsi aspek kelautan pada kurikulum sistem pendidikan nasional masih relatif minim, khususnya pada jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Hanya pada level pendidikan tinggi, masyarakat memiliki pilihan yang beragam untuk memperoleh pendidikan kelautan yang diinginkan. Sejalan dengan fenomena tersebut, Tahun 2013 dikeluarkanlah Keputusan Kementerian Kelutan dan Perikanan Tentang Model Sekolah Pantai Indonesia pada jenjang pendidikan menengah dengan pertimbangan kondisi dan potensi kelautan di Indonesia yang harus dikelola dengan baik. Namun, pada kenyataannya penerapan Sekolah Pantai Indonesia masih banyak menemui kendala diantaranya adalah kurikulum yang belum optimal baik secara konsep maupun praktik serta faktor-faktor lain yang menghambat keberhasilan program ini, salah satunya tidak ada dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selaku penanggung jawab mutu pendidikan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun sebuah konsep pendidikan di wilayah pesisir agar dapat menumbuhkan rasa cinta bahari pada peserta didik. Metode penelitian ini menggunakan data sekunder berupa literatur dari berbagai sumber seperti buku dan jurnal, serta data primer berupa wawancara. Hasil dari penelitian ini adalah mengintegrasikan Program Sekolah Pantai Indonesia sesuai dengan konsep kurikulum pendidikan Indonesia untuk diaplikasikan di sekolah-sekolah wilayah pesisir. Konsep ini juga harus didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar pelaksanaannya dapat berkelanjutan.