Pengaruh Kelas di Masyarakat Urban terhadap Disparitas Pendapatan Intra-Regional di Indonesia

Abstraksi

Sejak reformasi 1998, tingkat pendapatan masyarakat urban mengalami peningkatan. Peningkatan ini membuat perbedaan antar kelas, mulai dari kelas bawah, menengah, dan atas semakin besar. Menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) wave 5, paper ini bertujuan untuk menyelidiki disparitas pendapatan intra-regional yang didefiniskan sebagai pulau besar di Indonesia: Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi-Papua. Penelitian ini menggunakan regresi kuantil untuk mempermudah definisi kelas bawah, menengah, dan atas. Dengan mengontrol karateristik individu (jenis kelamin, umur, dan sektor pekerjaan), kami menemukan tiga hal. Pertama, dari variabel interaksi antara pulau dan wilayah urban, pekerja di pulau Kalimantan dan Sumatera memiliki tingkat pendapatan lebih besar, terutama mereka yang bekerja di sektor manufaktur dan berada di wilayah urban. Kedua, kelas menengah di kawasan urban memiliki perbedaan pendapatan yang lebih tinggi jika dibandingkan kelas bawah dan menengah, temuan ini signifikan pada seluruh regional di Indonesia. Ketiga, perbedaan pendapatan antara kelas atas dan bawah di pulau Sulawesi dan Papua sangat kecil, berkebalikan dengan kelas menengah yang besar. Hal ini didorong oleh pengembangan sektor jasa yang masif dilakukan. Dari perspektif kebijakan, kawasan Timur Indonesia masih menghadapi perbedaan pendapatan yang besar baik di kelas bawah, menengah dan atas, pemerintah dapat mengurangi disparitas dengan berfokus pada pekerja jasa di wilayah Urban. Selain itu, insentif untuk kelas menengah di wilayah Barat Indonesia dapat difokuskan untuk pekerja di sektor manufaktur agar upaya mengurangi disparitas efektif.