Abstraksi
Social exclusion banyak terjadi di berbagai kota di negara berkembang. Vrooman dan Hoff (2015) mengartikan social exclusion sebagai suatu kondisi dimana seorang individu maupun kelompok mengalami akumulasi kerugian dari kehidupan yang mereka alami di lingkungan tempat tinggal mereka. Fenomena social exclusion melibatkan banyak aspek kehidupan, salah satunya fasilitas dasar. Suatu wilayah dapat dikatakan mengalami social exclusion ketika mengalami kesulitan dalam mengakses fasilitas dasar. Kota Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang memiliki kondisi transportasi perkotaan cukup kompleks. Tingkat kemacetan yang tinggi membuat terjadinya penurunan tingkat aksesibilitas di Kota Bandung. Ketika aksesibilitas mulai menurun, hal ini akan menyebabkan penduduk yang tinggal di wilayah- wilayah tertentu mengalami social exclusion. Mengingat betapa pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar dan peran Kota Bandung sebagai ibu kota Jawa Barat, maka diperlukan upaya untuk mencegah terjadinya social exclusion. Dalam mencegah terjadinya social exclusion, maka perlu diketahui terlebih dahulu wilayah manakah yang berpotensi mengalami social exclusion. Penelitian ini mencoba menentukan wilayah di Kota Bandung yang berpotensi mengalami social exclusion. Data yang digunakan dalam penelitian ini kedalamannya hingga unit kelurahan. Metode analisis yang digunakan dalam mengidentifikasi wilayah berupa analisis spasial dan analisis network. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa ternyata secara spasial dari total 151 kelurahan yang ada di Kota Bandung, terdapat 49 kelurahan yang berpotensi akan mengalami social exclusion.