Abstraksi
Alasan, makalah ini dibuat untuk memberikan masukan terkait pentingnya judgement auditor di lingkungan kepabeanan dan cukai dalam hal mengamankan penerimaan negara. Sistem self assessment memberikan peluang kepada pengguna untuk melakukan kesalahan. Dwelling time di pelabuhan dituntut seminimal mungkin untuk efisiensi biaya dan percepatan ekonomi nasional. Kedua hal tersebut menciptakan kemudahan bagi pengguna jasa tetapi meningkatkan risiko hilangnya penerimaan negara di bidang kepabeanan dan cukai. Audit kepabeanan dan cukai dinilai mampu mengurangi risiko tersebut. Sama seperti audit keuangan, audit kepabeanan juga dilakukan berdasarkan judgement yang dibuat oleh auditor. Dalam membuat judgement, seorang auditor dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik teknis maupun non teknis. faktor non teknis misalnya aspek individu, yaitu gender, tekanan ketaatan, kompleksitas tugas, pengalaman, pengetahuan, dan sebagainya Masalah, perbedaan gender, pengalaman, kompleksitas tugas dan kepribadian tiap-tiap auditor menjadi indikasi adanya perbedaan kualitas judgement yang dibuat. Judgement yang kurang berkualitas, dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan organisasi, yaitu mengurangi risiko hilangnya penerimaan negara. Metodologi, makalah ini menggunakan metode penelitian literatur dari penelitian-penelitian sebelumnya tentang pengaruh gender, pengalaman, kompleksitas tugas dan kepribadian auditor terhadap audit judgement. Hasil, adanya pengaruh pengalaman, kompleksitas tugas dan kepribadian auditor terhadap audit judgement Implikasi, agar kementerian keuangan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang revenue collector pada umumnya dan direktorat audit kepabeanan dan cukai pada khususnya.