Abstraksi
Masalah kemiskinan di Indonesia pada umumnya disebabkan karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar. Faktornya beragam, namun masih sedikit pihak yang memperhatikan bencana alam sebagai penyebab kemiskinan. Padahal Indonesia sendiri termasuk negara rawan bencana alam yang sudah seharusnya memiliki model-model program penanggulangan bencana yang tak hanya menyentuh dimensi fisik dan mental korban bencana, namun lebih pada menciptakan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Masih sedikitnya literatur mengenai model penanggulangan bencana yang khusus untuk pemulihan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan juga mendukung penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji model economic recovery pasca bencana yang dilakukan oleh Yayasan PPPA Daarul Quran sebagai praktik cerdas membangun ekonomi pasca bencana. Fokus penelitian pada program Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta. Setidaknya ada dua objek kajian yakni pada bencana longsor Purworejo tahun 2016 dan bencana erupsi Merapi tahun 2010. Paradigma yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Wawancara, observasi dan analisis dokumen digunakan dalam proses pengumpulan data. Dari hasil penelitian ditemukan model economic recovery pada program SIGAB berjalan secara berkelanjutan pasca bencana. Inovasi yang dilakukan adalah kerjasama dengan lembaga lain untuk pembangunan fasilitas umum dan program kegiatan, mendirikan Kampung Qur’an, dan mendirikan kegiatan agrobisnis dalam memberdayakan masyarakat. Implikasi dari program ini adalah terciptanya masyarakat yang sejahtera, gotong royong, lebih dekat dengan Alquran, ekonomi masyarakat pasca bencana lambat laun berkembang dan perbaikan pelayanan dasar. Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan menginspirasi banyak pihak khususnya mengenai inovasi penanggulangan bencana khusus pada upaya pemulihan ekonomi masyarakat pasca bencana.