Abstraksi
Indonesia pernah dikenal sebagai salah satu negara penghasil utama lada yang sudah dikenal di pasar dunia, yaitu jenis lada putih atau dikenal dengan nama Muntok White Pepper yang utamanya dihasilkan Provinsi Bangka-Belitung dan Lada hitam dikenal sebagai Lampung Black Pepper yang dihasilkan provinsi Lampung. Menurunnya produksi lada di Bangka Belitung dapat diidentifikasi juga oleh menurunnya luas lahan untuk budidaya lada karena ada sektor lain seperti sektor pertambangan timah. Kondisi alih fungsi lahan dan alih profesi petani ke pertambangan disebabkan oleh banyak faktor yang terlibat, salah satunya adalah sistem pasar. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif deskriptif yang memberikan gambaran bagaimana perubahan sistem pasar lada putih di Kepulauan Bangka Belitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua peristiwa yang mempengaruhi sistem pasar lada, pertama; revolusi hijau yang dilakukan melalui kebijakan subsidi pupuk an organik dalam meningkatkan produktivitas namun berdampak terhadap timbulnya permasalahan seperti peningkatan keasaman tanah yang menyebabkan munculnya serangan hama penyakit yang sering ditemui dalam budidaya lada saat ini. Kedua; setelah adanya kebijakan otonomi daerah yang secara tidak langsung mempengaruhi komoditas lada dengan memberikan insentif terhadap sektor pertambangan dan secara tidak langsung terjadi disinsentif terhadap komoditi lada.