Abstraksi
Sejak krisis 1997, ketimpangan di kawasan timur Indonesia lebih parah dibandingkan dengan kawasan barat Indonesia. Sekitar 80 persen pertumbuhan terjadi di kawasan barat Indonesia. Khususnya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki ketimpangan paling tinggi. Tingkat ekonomi di provinsi ini lebih rendah daripada rata-rata Indonesia, dengan tingginya inflasi (15%) serta pengangguran (30%). Padahal, provinsi ini kaya dengan keindahan alam yang potensial untuk Pengembangan Pusat Pertumbuhan Pariwisata di Kawasan Timur Indonesia (P4-KTI). Provinsi ini memiliki destinasi pariwisata kelas dunia, sebut saja Pulau Komodo, Danau Kelimutu, Gunung Mutis, Semana Santa, Rumah adat dan pasola, Penyelaman di Pulau Alor, Pantai Nemberalla, Pantai Pink, Taman 17 serta Wae-Rebo. Sebagai batasan pembahasan, diangkat permasalahan yaitu bagaimana upaya untuk menjadikan Provinsi NTT sebagai P4-KTI?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Pendekatan deskriptif eksploratif dilakukan dengan cara studi dokumen. Setelah dilakukan penelitian, didapatkan jawaban atas permasalahan, upaya-upaya yang harus dilakukan untuk menjadikan Provinsi NTT sebagai P4-KTI adalah menyusun Roadmap Provinsi NTT sebagai P4-KTI, yang meliputi : (1) pencanangan Provinsi NTT sebagai P4-KTI, (2) membangkitkan kesadaran masyarakat akan pariwisata, (2) membuka akses yang seluas-luasnya bagi pengembangan pariwisata di Provinsi NTT, (3) upaya menarik investasi di bidang pariwisata untuk Provinsi NTT, (4) menyusun kalender pariwisata yang komprehensif, serta (5) sosialisasi terus menerus.