• Wilson M.A. Therik
    Wilson M.A. Therik
    Dosen Program Studi S2 dan S3 Studi Pembangunan-Fakultas Interdisiplin UKSW; Peneliti Center for Sustainable Development Studies (CSDS) UKSW; Peneliti Pusat Studi Agama, Pluralisme dan Demokrasi (PusAPDem) UKSW; Peneliti Senior pada Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC) Kupang; anggota Research Associate pada The Indonesian Institute selain sebagai anggota peneliti pada Jaringan Peneliti Kawasan Timur Indonesia (JiKTI).
Papers

Kontribusi Penelitian Dalam Perencanaan Pembangunan di Kawasan Timur Indonesia (KTI)

2018

Abstraksi

Keberadaan lembaga-lembaga penelitian yang berbasis di perguruan tinggi, pemerintahan maupun di organisasi non pemerintahan di Indonesia belum tanggap dalam memenuhi kebutuhan daerah khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang meliputi Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, NTB dan NTT terutama dalam aspek perencanaan pembangunan daerah meskipun banyak hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dicapai dan dipublikasikan pada jurnal ilmiah bermutu tingkat nasional maupun internasional yang tentunya hanya dikonsumsi secara terbatas oleh masyarakat ilmiah, sedangkan para pengambil kebijakan pembangunan di daerah belum maksimal memanfaatkan hasil-hasil penelitian ilmiah tersebut dalam merumuskan dokumen RPJMD maupun RPJPD meskipun konsultannya adalah dosen/peneliti dari perguruan tinggi yang tentunya lebih bersifat proyek ketimbang bersifat pekerjaan akademik/penelitian ilmiah. Tulisan ini difokuskan pada kontribusi penelitian (kontribusi peneliti dan lembaga penelitian) di Indonesia yang melakukan penelitian di KTI namun hasil-hasil penelitiannya justru tidak bermanfaat langsung pada pemberdayaan masyarakat maupun dijadikan basis dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah melainkan hanya dikonsumsi oleh masyarakat ilmiah melalui publikasi di jurnal ilmiah semata. Masyarakat sebagai sumber pengetahuan seringkali tidak menikmati secara langsung pengetahuan yang diproduksi oleh lembaga-lembaga penelitian yang ada, salah satu contoh adalah kontribusi penelitian dari LIPI pada aras nasional. Untuk mengurangi kesenjangan daerah tertinggal dan perbatasan di Indonesia, perlu penguatan pada kapasitas lembaga penelitian yang berbasis di perguruan tinggi, pemerintahan maupun di organisasi non pemerintah selain keahlian para peneliti agar tidak sekadar menjadi peneliti ahli yang pintar semata tetapi menjadi peneliti yang bisa mengembangkan sikap emansipatoris dalam meneliti. Maksudnya, menjadi peneliti yang bukan sekadar meneliti masyarakat melainkan bersama masyarakat, demi pemberdayaan masyarakat di KTI

Komentar
--> -->