Abstraksi
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui minat masyarakat dalam membeli produk olahan sagu Papua menjadi cemilan modern. Produk yang peneliti ajukan adalah martabak, sebagai makanan yang banyak ditemui di masyarakat. Sagu adalah makanan pokok bagi masyarakat Papua dimana memiliki potensi sumber daya alam yang menguntungkan. Namun rendahnya kualitas alat produksi, kapasitas sumber daya manusia, keterisolasian, dan kurangnya pemahaman mengenai menejemen aset menghambat peluang ekonomi daerah. Oleh karena itu terdapat dua pertimbangan mengapa penelitian ini dilakukan yaitu: (1) jika bahan baku industri rumah tangga pangan tersebut dapat diolah menjadi cemilan yang modern dan unik maka masyarakat Indonesia dapat terbiasa mengkonsumsi produk olahan sagu dari Papua; (2) jika sudah mencapai dan diterima dengan baik di pasar nasional akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan daerah dari berbagai aspek. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner online. Subjek penelitian terdiri atas 203 orang DKI Jakarta yang mewakili konsumen pasar nasional. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Hasil analisis statistik dengan metode pengujian Wilcoxon menunjukkan terdapat perbedaan signifikan (Sig = 0,022 < 0,05) antara yang ingin membeli martabak sagu dengan tidak ingin membeli; dimana nilai rata-rata tingkat masyarakat yang berminat membeli martabak sagu (M = 3,397) lebih tinggi dibanding yang tidak berminat membeli martabak sagu (M = 3,186). Faktor keunikan martabak dari sagu (M = 3,69) juga lebih menjadi penentu untuk membeli dibandingkan faktor harga (M = 3,29). Hasil perhitungan statistik tersebut mendukung bahwa pengolahan sagu papua menjadi cemilan modern yaitu martabak sagu layak untuk diusahakan dan didistribusikan di pasar nasional.