Abstraksi
Meskipun telah lebih dari sepuluh tahun berlalu sejak pertama kalinya otonomi daerah diimplementasikan, namun masih menyisakan banyak permasalahan yang salah satunya adalah meningkatnya kesenjangan antar wilayah baik dari sisi pembangunan, kesejahteraan masyarakat maupun pengelolaan keuangan daerah. Daerah yang maju semakin jauh meninggalkan daerah lain terutama daerah-daerah tertinggal dan perbatasan. Kesenjangan fiskal semakin melebar yang menyebabkan sulitnya pencapaian tujuan pembangunan yang lebih inklusif dan merata. Permasalahan yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah bagaimana potret kesenjangan keuangan antar daerah di Indonesia dan bagaimana langkah-langkah menciptakan pemerataan fiskal yang lebih baik di setiap daerah. Tulisan ini bertujuan untuk melakukan analisis terkait disparitas keuangan di berbagai daerah dan bagaimana pengurangan kesenjangan tersebut dapat meningkatkan pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif analisis dan analisis kuantitatif regresi berganda yang dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan antar daerah. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi penyusun kebijakan untuk dapat mengurangi kesenjangan fiskal antar daerah sehingga dapat mempercepat pembangunan di daerah tertinggal sehingga tercipta pembangunan yang lebih merata dan inklusif.