Abstraksi
Kesejangan pembangunan insfrastutur jalan antara wilayah Barat dan Timur Indonesia sudah terjadi sejak lama dan semakin memburuk di era desentralisasi ni. Makalah ini akan berbagi pengalaman cerdas tentang pengelolaan jalan kabupaten yang inovatif dan berkelanjutan di Kabupaten Lombok Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Alokasi anggaran pada proyek yang punya visibilitas tinggi, melupakan pentingnya pemeliharaan rutin jalan, tata kelola jalan yang buruk dan tidak responsive gender dan social inklusi adalah masalah tata kelola jalan kabupaten. Melalui Proyek Provincial Road Improvement and Maintenance (PRIM), yaitu proyek hibah dukungan DFAT Australia kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, sebagai lembaga penyelenggara pelayanan jalan telah memperkuat tata kelola pengelolaan jalannya dengan sangat nyata. Perencanaan, pemograman dan penganggaran pembangunan jalan diprioritaskan berdasarkan kebutuhan dan fokus pada pemeliharaan rutin jalan. Penanganan jalan menggunakan cara long segement yang menangani jalan secara comprehensive, tidak parsial. Pekerjaan jalan ditangani berbasis output/hasil yaitu jalan yang bermutu dan berkeselamatan serta pelibatan pengawasan masyarakat . Gender dan sosial inklusi diintegrasikan dalam siklus tahunan pengelolaan jalannya . Pendapat dan masukan masyarakat di dengarkan melalui kegiatan konsultasi publik pada tahap desain pekerjaan jalan dan sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan. Tata kelola jalan yang responsive gender and social inklusi ini telah mampu meningkatkan pencapaian tingkat kemantaan jalan kabupaten, meningkatkan keterbukaan dan akuntabailitas tata kelola jalan kabupaten. Praktik yang inovatif ini bisa diterapkan secara nasional dan bisa menjadi strategi dalam menjembatani kesejangan dalam pembangunan infrastuktur jalan.