Badan Penelitan dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud bersama program kemitraan Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) kembali menggelar forum Temu INOVASI yang diselenggarakan dalam semangat memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional (21 Februari). Mengusung tema “Pemanfaatan Bahasa Ibu: Solusi Lokal Peningkatan Kemampuan Literasi Siswa SD Kelas Awal”, forum diskusi pendidikan ini menyajikan perspektif nasional dan daerah – dari guru di Provinsi NTB (Kabupaten Bima) dan NTT (Kabupaten Sumba Barat Daya dan Sumba Timur), Wakil Bupati Bima, praktisi dan penggiat pendidikan seperti Sulinama dan Suluh Insan Lestari (SIL), UNICEF, serta Ketua Satgas Gerakan Literasi Sekolah.
Indonesia memiliki lebih dari 600 bahasa daerah (652 menurut data Badan Pengembangan & Pembinaan Bahasa, Kemendikbud, 2017) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa pemersatu bangsa memiliki peran yang sangat strategis di samping mempertahankan bahasa-bahasa di daerah. Di dunia pendidikan, konstitusi mengizinkan bahasa Ibu digunakan di dalam dunia pendidikan – dalam artian sebagai pendukung dalam kegiatan belajar mengajar di kelas awal – namun kemampuan guru untuk memanfaatkannya dalam metode mengajar di kelas masih perlu ditingkatkan. Jika penguasaan siswa terhadap bahasa pengantar pembelajaran rendah, hal ini akan berdampak pada hasil belajar.