Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dalam Perspektif Kritis

Abstraksi

Sebagai negara berkembang, masalah laten yang kerap terjadi di Indonesia adalah rendahnya kualitas pendidikan yang dapat diakses oleh masyarakat. Pemerintah Indonesia, dalam Konfrensi Dakkar tahun 2002 telah menyepakati Komitmen Internasional: Pendidikan untuk Semua (Education for All/ EFA), yang sejalan dengan tujuan dari Sustainable Development Goal’s (SDG's). Tujuan komitmen EFA ialah menghargai hak asasi manusia terutama dalam pendidikan demi memperbaiki taraf hidup. Upaya yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia adalah dengan menggagas kebijakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). PKBM merupakan institusi pendidikan non formal berbasis masyarakat. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga jenis kegiatan dalam PKBM yaitu pendidikan, kegiatan usaha/ ekonomi produktif (bisnis), dan kegiatan pemberdayaan kapasitas masyarakat. Melalui PKBM, masyarakat dapat mengakses pendidikan nonformal guna memperbaiki taraf hidupnya. Dilatarbelakangi oleh hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan PKBM dalam masyarakat ditinjau dari perspektif kritis. Upaya kritis dilakukan agar keberadaan PKBM dapat sesuai dengan tujuannya yaitu memperbaiki taraf hidup masyarakat. Sampai sekarang, penelitian ini masih berlangsung. Dari data yang sudah terkumpul menunjukan bahwa keberadaaan PKBM belum sesuai dengan standar dan prosedur penyelenggaraan PKBM. PKBM belum sepenuhnya menjadi insitiusi sosial berbasis masyarakat untuk mengentaskan masalah yang ada di masyarakat.