Ingat Peteh Tatu Hiang Petak Danum Akan Kalunen Harian Andau, Konsep Pembangunan Berbasis Kepada Kearifan Lokal Masyarakat Dayak di Desa Rakumpit, Kecamatan Mungku Baru, Kalimantan Tengah

Abstraksi

"Ingat Peteh Tatu Hiang Petak Danum Akan Kalunen Harian Andau" Konsep Pembangunan Berbasis Kepada Kearifan Lokal Masyarakat Dayak di Desa Rakumpit, Kecamatan Mungku Baru, Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah memiliki banyak potensi sumber daya alam dari sektor kehutanan, perkebunan, pertambangan, flora dan fauna dan juga potensi pariwisata baik wisata alam maupun budaya. Potensi yang ada tidak menyebabkan semua wilayah di Kalimantan Tengah menjadi mudah untuk dijangkau karena akses yang cukup mudah, sebagai contoh adalah wilayah Desa Rakumpit, Kecamatan Mungku Baru. Dikategorikan sebagai bagian dari Kota Palangka Raya karena hanya memiliki jarak tempuh yang cukup singkat sekitar 2,5 Jam perjalanan darat dan sungai. Jalur sungai ini merupakan jalur tercepat untuk mencapai Desa Rakumpit, Wilayah Desa Rakumpit ini memiliki potensi ecowisata dan wisata budaya yang cukup besar yakni Hutan Ulin yang dikenal dengan nama Pahewan Tabalien dan situs budaya seperti Sandung Bawi Kuwu yang identik dengan kehidupan masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah. Dalam kurun waktu beberapa tahun ini wilayah Desa Rakumpit mulai bersinggungan dengan Perusahaan Sawit dan Logging yang kemudian dikhawatirkan akan merusak eksosistem dari hutan yang ada diwilayah desa yang sekarang ini dianggap sebagai masalah atau ancamana yang menganggu bagi masyarakat desa. Metodologi yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan instrumen utama adalah wawancara dan observasi untuk mendapatkan fakta yang secara real dilapangan. Hasil yang diharapkan adalah munculnya konsep pembangunan yang lebih menekankan karakteristik lokal masyarakat dan masyarakat bisa menerapkan nilai kearifan lokal ini dengan bersinergi dengan kebijakan pemerintah daerah dalam hal melestarikan dan mendapatkan manfaatnya.