• Resya Kania
    Resya Kania
    Doctoral researcher in Social Policy, University of Birmingham, UK. Financial Inclusion and policy making specialist. Executive director for PPKM Indonesia, an NGO for promoting financial literacy and inclusion LPDP awardee
Papers

MENGAPA SESEORANG MEMILIKI REKENING BANK? Melihat lebih jauh pengaruh karakteristik individu di bagian timur Indonesia terhadap akses layanan keuangan formal

2019

Abstraksi

Akses ke layanan keuangan formal, atau secara luas dikenal sebagai inklusi keuangan (World Bank, 2017), sangat penting perannya dalam meningkatkan kesejahteraan individu dan mengurangi tingkat kemiskinan (Demirguc-Kunt, Klapper, and Singer, 2017). Akses kepemilikan rekening dilembaga keuangan formal adalah pintu gerbang untuk mengakses produk lain seperti tabungan, asuransi, dana pensiun, dan pinjaman, dimana produk-produk ini dapat menjadi digunakan untuk mengatasi berbagai guncangan ekonomi (Kelkar, 2010) dan untuk meningkatkan produktivitas (Dupas dan Robinson, 2013; Brune et al., 2016). Namun demikian, sebagian besar studi dan data (termasuk data World Bank) mendefinisikan tingkat akses keuangan formal dengan sangat luas; mencakup jumlah orang yang mengakses layanan keuangan melalui rekeningnya sendiri serta mereka yang mengakses layanan keuangan melalui rekening orang lain. Akibatnya, sulit untuk memahami faktor pendorong seseorang memiliki rekening formal. Dengan lebih dari 260 juta penduduk, Indonesia adalah salah satu pasar besar di dunia. Namun perbedaan tingkat ekonomi antar daerah sangat tinggi. Bagian barat Indonesia (Jawa dan Sumatera) memiliki tingkat perekonomian yang relatif lebih baik. Sebaliknya, bagian timur (Papua, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Barat, dan sebagian Sulawesi) cenderung kurang berkembang. Perbedaan tingkat ekonomi ini diperparah dengan arah kebijakan dan riset pasar yang sebagian besar berfokus pada pasar yang mapan, yakni di bagian barat Indonesia, dan kurang mencoba melihat area yang berada di luar ‘kebiasaaan‘ klien sektor swasta, seperti bagian timur Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi gap pengetahuan pembuat kebijakan dan sektor swasta di bidang layanan keuangan dengan menjawab dua pertanyaan: (1) Apa faktor penentu kepemilikan rekening bank di Indonesia bagian Timur? (2) Bagaimana karakteristik individu mempengaruhi keputusan untuk memiliki rekening bank di Indonesia bagian Timur? Penelitian ini adalah penelitian pertama yang memanfaatkan basis data dari Survey for Financial Inclusion and Access (SOFIA) yang dikembangkan di bawah kemitraan Pemerintah Indonesia (BAPPENAS), DFAT, dan beberapa bank di Indonesia. Survei ini dilakukan pada tahun 2016, menggunakan stratified multistage random sampling. Basis data ini sangat kaya, mencakup 20.000 orang responden di 93 kabupaten dalam empat provinsi: Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Data SOFIA berisi perincian penting tentang kehidupan keuangan individu yang terdiri dari lima bagian: (i) profil responden; (ii) tabungan; (iii) kredit; (iv) pembayaran dan transfer; dan (v) asuransi. Sementara itu, profil responden dibagi menjadi tiga bagian: (a) karakteristik demografis; (b) status sosial ekonomi; dan (c) kemampuan finansial. Ada berbagai temuan menarik dalam penelitian ini, salah satunya adalah penelitian ini menegaskan pentingnya akun formal bagi mereka yang berwiraswasta, baik di bawah sektor perdagangan atau jasa, dan bagi mereka para penerima remitansi. Rendahnya tingkat penetrasi rekening formal pada kelompok-kelompok ini di bagian timur Indonesia menggambarkan potensi kebutuhan konsumen yang belum dimanfaatkan untuk lembaga keuangan. Oleh karena itu, studi ini melihat prospek baik dalam meningkatkan inklusi keuangan melalui kolaborasi dengan para distributor, pemberi kerja, layanan transfer uang global, dan layanan pos. Studi ini memberikan peluang berharga untuk memajukan pemahaman para pembuat kebijakan dan pihak swasta mengenai faktor-faktor yang memperngaruhi akses layanan keuangan formal dengan membangun pemahaman dari studi sebelumnya oleh Allen et al., (2012) serta Honohan dan King (2009; 2013). Selain itu, penelitian ini menjelaskan karakter umum dari kepemilikan akun keuangan di bagian timur Indonesia yang baru menarik sedikit perhatian dari pemerintah, regulator, dan sektor swasta. Dengan demikian, penelitian ini ingin memberikan dua kontribusi praktis: (i) bukti untuk pengembangan kebijakan inklusi keuangan di bagian timur Indonesia; dan (ii) wawasan bagi sektor keuangan untuk memahami karakteristik pasar yang belum dimanfaatkan di bagian timur Indonesia.

Komentar
--> -->