Abstraksi
Dulu kita berjibaku mencari modal investor, sekarang ada pendanaan dari patungan online yang disebut crowdfunding. Dulu gerilya mencari klien, sekarang crowdsourching memberi akses untuk kita menjual karya. Dulu perusahaan rekaman yang menentukan selera pasar. Sekarang saluran online yang mengambil peran. Dulu berkompetisi, sekarang berkolaborasi. Ini era dimana semua bakat bisa memamerkan talentanya. Generasi yang bebas menentukan karirnya sendiri, dan membuat dunia bekerja untuk mereka. Berani berbuat, karenanya mereka sering gagal, benci birokrasi dan struktur yang bertele-tele, mereka membobol semua itu tanpa harus melanggar aturan. Uang bukan tujuan semata, tapi penghargaan yang utama. Merekalah yang dalam makalah ini, disebut dengan nama Kreator. Namun disatu sisi, akses menjadi tak terbatas, peluang ada dimana-mana, pun demikian dengan resiko dan tanggung jawabnya. Jika dulu jabatan itu layaknya anak tangga yang kita tapaki bertahap. Sekarang bak tebing karang yang luas dan curam, penuh rintangan, tidak ada rute khusus, kita bisa melompat dari satu ke lain pijakan dengan bebas. Persoalannya, dimasa yang penuh ketidak pastian, dibutuhkan pemahaman akan cara kerja baru, yang sayangnya belum banyak diketahui, tidak sedikit yang masih terperangkap dengan cara lama. Itulah alasannya mengapa makalah ini dirancang, sebuah kurikulum yang tidak kita dapatkan di sekolah. Pemaparan kajian yang mempelajari cara-cara sukses sejumlah kreator, hingga meraih keberhasilan dalam karir mereka. Sekarang semua tergantung bagaimana anak-anak muda menentukan arah karir sendiri, dan tak bisa mengharapkan datangnya mentor yang mengulurkan tangan, tapi aktif bergerak dan mencari tahu, yang kami harapkan sebagiannya bisa didapatkan melalui hasil studi dalam makalah ini. Seperti kata komedian Milton Berle, jika peluang tidak datang mengetuk, buatlah pintunya. Makalah ini merupakan kajian yang menghasilkan konklusi agar anak-anak muda kita membuat pintu tersebut. #Tentang Studi (Riset) Makalah Ini : Untuk memulai studi, saya mendata hampir ratusan narasumber, para Kreator yang berhasil dalam karir mereka . Dimana salah satu kriteria untuk menjadikan seseorang sebagai narasumber adalah keberhasilannya dalam merintis karir. Itu sebabnya, pada dasarnya saya tidak memilih 'sample-sample' tersebut, namun merekalah yang memilih, ketika keberhasilan dan popularitas mereka naik kepermukaan dan menjadi inspirasi banyak orang, saya melakukan interview untuk turut mengetahui lebih dalam. Merekalah yang kemudian menjadi populasi penelitian ini. Awalnya, ada lebih dari 150 nama narasumber orang-orang sukses yang masuk dalam data. Kemudian saya memilih sejumlah nama untuk dijadikan sample yang representatif (layak), ciri-ciri sampel yang berkaitan dengan tujuan studi. Pendekatan yang digunakan adalah non probability sampling [penarikan sampel yang tidak dilakukan dengan kaidah-kaidah probabilita], dengan teknik purposive sampling (penarikan sampel secara sengaja), cara ini dilakukan untuk menentukan siapa yang menjadi anggota sample, untuk mengetahui dan beranggapan bahwa orang yang dipilih dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian. Dari sini saya mendapati 22 Kreator yang dipelajari perjalanan hidupnya. Mereka adalah orang-orang yang sudah mencapai kesuksesan keuangan bahkan di usia yang sangat muda. Mereka pada dasarnya adalah anak-anak muda biasa dan seperti kebanyakan anak-anak muda disekitar, sehingga terasa dekat dengan kehidupan kita. Namun yang paling penting, kita bisa mengikuti perjalanan sukses mereka menjadi Kreator hebat. Secara keseluruhan, studi dalam makalah ini bersifat deskriptif karena memang di rancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang [sementara berlangsung] dengan developmental study metode cross sectional, yakni menilai pola dari berbagai latar belakang subyek yang berbeda, pun termasuk rentang waktunya. Untuk pengumpulan data, dilakukan dengan beberapa metode : 1. Interview langsung kepada narasumber, dilakukan untuk menentukan hubungan atau pola, baik secara terstruktur maupun tidak. 2. Metode pengamatan, yakni proses pengumpulan data dengan cara mengamati situasi penelitian, metode ini di gunakan untuk pengamatan kondisi, interaksi atau perilaku Selain interview secara langsung yang dilakukan, data-data tambahan banyak kami dapati juga dari buku-buku yang mereka tulis, seperti Merry Riana, Rene Suhardono, Wahyu Aditya dan Pandji Pragiwaksono. Termasuk tambahan dari pemberitaan sejumlah media baik online maupun cetak yang mengupas profil-profil mereka, serta seminar-seminar dimana mereka menjadi pembicaranya Pertanyaan seputar kajian ini 1. Apakah cara dan strategi yang dilakukan oleh para Kreator dalam penelitian ini dapat di tiru? Tentu saja, justru hasil penelitian ini di buat agar menjadi panduan bagi anak-anak muda untuk meraih kesuksesan yang sama sejak dini 2. Apakah ide dan konsep tersebut bisa ditiru untuk bidang-bidang yang berbeda? Bisa, karena pola dan prinsip-prinsip dasarnya bersifat universal, bahkan sejumlah pembelajaran terkait dengan spirit dan semangat mereka merupakan motivasi yang tidak harus dibatasi dengan bidang-bidang bisnis tertentu. 3. Apakah konsep bisnis dalam penelitian ini hanya untuk kalangan muda? Tentu saja tidak, namun memang anak-anak muda jauh lebih langgas dengan platform bisnis era saat ini, yang sangat erat dengan kemajuan teknologi. Namun bagi mereka yang sudah tidak berusia muda lagi, pada dasarnya masih bisa mengikuti pola-pola berbisnis yang disajikan dalam riset ini. 4. Apakah konsep keberhasilan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk jangka panjang? Saya tidak dapat menjamin pertanyaan ini, dunia berubah dengan cepat. Hasil riset ini tidak akan relevan jika diterbitkan 20 tahun lalu, dan tidak ada jaminan akan relevan jika dibaca 10 tahun lagi dari sekarang 5. Seberapa baik akurasi dari riset ini? Banyak kisah yang diceritakan dalam riset ini, terutama soal keberhasilan para Kreator, namun seiring waktu, perubahan tentu saja dapat terjadi. Narasumber dan Pewawancara : 1. Unggul Ekaputra [Social Media Development], diwawancarai oleh Arif Rahman 2. Rene Suhardono [Pendiri Impact Factory], diwawancarai oleh Arif Rahman 3. Wahyu Aditya [Pendiri HelloMotion Academy], diwawancarai oleh Putera Adnyana 4. Sulistyawati [Pendiri Somia Consulting], diwawancarai oleh Putera Adnyana 5. Monez [Ilustrator], diwawancarai oleh Putera Adnyana 6. Christian Bagus Anggoro [Pendiri Scuba Explorer], diwawancarai oleh Putera Adnyana 7. Yoga Arizona [Kreator Konten], diwawancarai oleh Khoirur Rozi 8. Dewandra Djelantik [Fotografer], diwawancarai oleh Putera Adnyana 9. Reynazran Royono [Pendiri Snapchart] mengirimkan data melalui email. 10. Riyeke Ustadianto [Pendiri iPaymu], diwawancarai oleh Putera Adnyana 11. Pandji Pragiwaksono [Pekarya Independent, Komika], diwawancarai oleh Nur Hakim 12. Bobby Cool [Musisi], diwawancarai oleh Arif Rahman 13. Shinta Chrisna [Desainer], diwawancarai oleh Arif Rahman 14. Bong Chandra [Pebisnis Properti], diwawancarai oleh Putera Adnyana 15. Merry Riana [Motivator dan pendiri MRO], diwawancarai oleh Arif Rahman 16. Denny Santoso [Founder Sixreps.com - sekarang Digital Marketer], diwawancarai oleh Arif Rahman 17. Muhammad Yukka Harlanda [Pendiri Brodo], diwawancarai oleh Nur Hakim 18. Ahmad Zaky [Pendiri Bukalapak] 19. William Tanuwijaya [Pendiri Tokopedia], diwawancarai oleh Singgih Wiryono 20. Arnold Sebastian [Pendiri TokoBagus, sekarang OLX] diwawancarai oleh Putera Adnyana 21. Wahya Biantara [Pendiri Klakat.com], diwawancarai oleh Putera Adnyana 22. Jerry Aurum [Fotografer] diwawancarai oleh Khoirur Rozy