• M Maghribul Falah
    M Maghribul Falah
    Saya merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang besar di Kota Depok, Jawa Barat. Seorang Sarjana Kimia Universitas Indonesia yang tertarik pada mengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi desa serta memiliki pengalaman dalam melakukan pemberdayaan di perdesaan. Bersama dengan rekan lainnya yang berasal dari berbagai latar belakang suku dan budaya, berkomitmen untuk bersama-sama membangun usaha sosial dengan nama Ruang Inovasi agar dapat berkontribusi pada permasalahan-permasalahan yang terjadi di Indonesia
Papers

Akselerasi Kewirausahaan Sosial Desa

2019

Abstraksi

Saat ini desa masih menjadi objek pembangunan. Dengan kata lain, desa masih dianggap sebagai suatu daerah yang tertinggal sehingga tidak banyak orang yang memperhatikannya sebagai pusat ekonomi dan dijadikan sumber bahan baku atau sektor primer dalam struktural ekonomi. Padahal di situlah penggerak roda perekonomian sebuah peradaban. Pertumbuhan ekonomi yang saat ini terjadi telah mengakibatkan efek samping seperti banyaknya pengangguran, ketimpangan pendidikan, ekonomi yang eksklusif, kepadatan penduduk, dan ketidakrataan penyebaran teknologi informasi. Sektor-sektor sekunder (industri manufaktur) dan sektor tersier (jasa) terpusat di wilayah perkotaan yang mayoritas berada di Pulau Jawa. Padahal Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa dengan kondisi geografi berupa banyaknya pulau-pulau yang menjadi tantangan tersendiri. Hal ini perlu dirancang strategi Pemanfaatan SDA yang kita miliki secara maksimal dan berkelanjutan.. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemerataan ekonomi dengan mempercepat transformasi struktural ekonomi Indonesia sehingga terjadi penyebaran pusat ekonomi ke wilayah desa dan percepatan transformasi struktural ekonomi. Salah satu caranya adalah dengan membentuk industri-industri kecil skala desa atau kawasan pedesaan di sektor sekunder dan tersier yang beriringan dengan potensi dan sektor primernya. Pemerataan ekonomi, dengan desa sebagai pusat perekonomian di sektor sekunder dan tersier, akan membuka peluang pekerjaan yang inklusif, meningkatkan perekonomian, dan terjadinya penyebaran atau pemerataan informasi, fasilitas penunjang, penduduk, dan pendidikan serta peningkatan kapasitas masyarakat. Dengan adanya penyebaran unit usaha di perdesaan dalam sektor sekunder dan tersier ini akan mempercepat transformasi struktural ekonomi Indonesia. Tentunya hal ini membutuhkan usaha keras untuk dicapai. Percepatan transformasi struktural ekonomi ini membutuhkan sumber daya yang mumpuni terutama sumber daya manusia yang kompeten sebagai tenaga ahli/pendamping dalam proses pembentukan dan fasilitasi usaha sosial di desa dan siap ditempatkan di daerah yang minim fasilitas hidup (listrik, air, internet, dan lain-lain). SDM ini berperan sebagai pendamping yang bertanggung jawab pada unit-unit usaha sosial desa yang dibentuk bersama-sama dengan masyarakat desa. Selain itu, SDM ini berfungsi sebagai penyebaran informasi, pengalaman, dan keterampilan yang diperlukan dalam pengelolaan usaha sehingga usaha yang dibentuk dapat beroperasi secara profesional. Ruang Inovasi adalah sebuah usaha sosial yang bergerak di bidang jasa berupa konsultasi dan fasilitasi dalam pembentukan usaha sosial desa. Ruang Inovasi memicu munculnya usaha-usaha sosial baru di desa-desa yang dikelola dalam suatu kelompok usaha. Sektor-sektor primer seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan tetap dijaga keberlanjutaannya dan dikembangkan dengan pembetukan kelompok usaha ini yang berorientasi pada sektor sekunder dan tersier yang selaras dengan sektor primer tersebut. Langkah-langkah akselerasi pembentukan wirausaha sosial desa oleh Ruang Inovasi, dituangkan dalam konsep “Akselerasi Kewirausahaan Sosial” dengan tiga tahapan yang dilalui untuk mencapai tujuan transformasi struktural ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan, yaitu: 1. Inkubasi Proses penggalian gagasan dan analisis potensi desa untuk mengidentifikasi kebutuhan kewirausahaan sosial desa. 2. Aksi Proses berjalannya usaha desa dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengelola usaha desa serta pengidentifikasian pasar dan pemasaran. 3. Mandiri Proses transisi kemandirian usaha dengan penguatan kelembagaan dan tata kelola yang baik dalam menjalankan usaha. Stabilitas usaha sudah dicapai pada tahapan ini. Sampai tahapan ini, usaha sosial desa siap untuk mendapatkan suntikan dana dari investor lokal maupun luar sehingga usaha ini dapat dengan cepat berkembang. Ruang Inovasi memiliki 2 usaha sosial desa dampingan yang bergerak di bidang paska panen lada dan kelapa. Terletak cukup jauh dari pulau jawa yaitu di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, merupakan tantangan tersendiri. Kedua usaha sosial ini dipimpin dan dimiliki oleh perempuan dan beroperasi dengan bahan baku yang didapat dari petani atau potensi lokal. Peran perempuan di sini sebagai pengelola usaha dan juga petani sebagai suplai bahan baku dinilai dapat memberikan simbiosis mutualisme. Hal ini terjadi karena adanya kesepakatan harga agar memperoleh harga yang baik bagi kedua pihak. Selain mendorong percepatan struktural di sektor sekunder dan tersier, Ruang Inovasi juga memperhatikan dampak sosial seperti pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender serta penguatan kelompok petani yang menyuplai bahan baku dapat terjadi. Yang pertama, usaha sosial yang bergerak di bidang pengolahan lada menjadi produk final dinamakan dengan "Pondok Lada". Pondok Lada sudah beroperasi selama satu tahun, dipimpin dan dimiliki oleh ibu-ibu PKK Kampung Merancang Ilir, Kab. Berau. Direkturnya adalah ibu ketua PKK. Riang Inovasi mendampingi beliau hingga mendapatkan pengalaman dan kemampuan dalam mengelola suatu usaha dengan praktek secara langsung. Salah satu pencapaiannya adalah mengikuti pameran dagang di Thailand dan Trade Expo Indonesia pada tahun 2018. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kontrak dagang yang akan menstabilkan penjualan produk dan menambah pengalaman pengelola usaha. Yang kedua, usaha sosial yang bergerak di bidang kerajinan berbahan dasar kelapa baik batoknya maupun batangnya. Bahan baku tersebut diolah menjadi produk kebutuhan rumah tangga seperti spatula, tempat tisu, nampan, dan lainnya. Usaha yang dinamakan "Khulacraft" ini sudah pernah mengikuti pameran Trade Expo Indonesia tahun 2018 dan menyuplai produknya ke hotel. Pengembangan variasi produk dan perluasan pasar terus dilakukan agar dapat memperluas dampak bagi usaha dan masyarakat sekitar. Pemiliknya adalah seorang perempuan yang sudah berkeluarga. Beliau didampingi oleh Ruang Inovasi sehingga menambah pengetahuan dalam pengelolaan usaha seperti tata kelola usaha, strategi mendapatkan pasar, cara mengelola produksi agar dapat terukur dan dapat dihitung keuangannya secara rinci. Ruang Inovasi selalu mendorong masyarakat yang awalnya hanya fokus pada sektor primer, mulai merambah ke sektor sekunder dan tersier sehingga mereka dapat berdaya atas sumber daya alamnya sendiri, meningkatkan perekonomian desa, menambah peluang pekerjaan, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, dan dampak sosial lainnya. Semakin banyaknya usaha-usaha sosial desa yang lahir, akan mempercepat transformasi struktural ekonomi dan berdampak juga dengan bidang lainnya seperti pemerataan pembangunan, peningkatan kapasitas SDM, pengurangan pengangguran, dan penyetaraan teknologi informasi.

Komentar
--> -->