Tren Perbaikan Kinerja Ekonomi Nasional Terus Membaik

January 18, 2022

JAKARTA - Tren perbaikan ekonomi Indonesia terus membaik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, tren perbaikan kinerja ekonomi nasional terus membaik. Indikator pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2021 naik sebesar 3,51 persen (yoy). Upaya pemulihan ekonomi terus dilakukan pemerintah, antara lain melalui BPUM, dengan target diberikan kepada 12,8 juta usaha mikro, telah disalurkan 100 persen, dengan anggaran Rp 15,36 triliun.

"KUR dengan target Rp 285 triliun, telah terealisasi Rp 244,9 triliun atau 85,92 persen dengan jumlah 6,48 juta debitur, dan penyaluran modal kerja bagi koperasi melalui LPDB, dengan target Rp 1,6 triliun, telah terealisasi Rp 1,2 triliun atau 80,27 persen kepada 162 koperasi," tegas Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan tertulis, Kamis (18/11).

Menteri Teten menekankan penguatan dari permodalan menjadi salah satu program utama pemerintah. Berdasarkan hasil riset dari United Nations Development Programme, pada 2021, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat, satu dari tiga UMKM mengalami masalah pendanaan usaha dan pembayaran cicilan utang. "Usaha Mikro dan Kecil sulit mendapatkan pembiayaan formal, karena tidak memiliki aset untuk dijaminkan serta tidak adanya pencatatan laporan keuangan," ujarnya.

Pemerintah melalui KemenKop UKM mengembangkan sebuah aplikasi yang disebut LAMIKRO (Laporan Akuntansi Usaha Mikro), untuk membantu pelaku usaha mikro membuat sistem laporan keuangan sederhana dan mudah digunakan. "Melalui UU Cipta Kerja, yang diturunkan dalam PP No 7 Tahun 2021, diamanatkan memberikan kemudahan pembiayaan bagi UMKM, yakni pembiayaan mudah dan murah bagi UMKM, serta pemerintah pusat bertanggung jawab memfasilitasi sistem pelaporan secara elektronik," kata Menteri Teten.

Menteri Teten menambahkan pembiayaan akan lebih efektif jika diikuti dengan digitalisasi. Digitalisasi menjadi enabler percepatan pemulihan ekonomi nasional. Berdasarkan data Indonesian E-Commerce Association (IdEA),  Saat ini, sebanyak 16,4 juta atau 25,6 persen UMKM telah bergabung ekosistem digital. "Penggunaan e-wallet juga meningkat selama pandemi. Hal ini didukung jumlah penyedia layanan e-wallet di Indonesia yang mencapai lebih dari 50 operator, yang telah mendapatkan regulasi dari Bank Indonesia pada 2020," tambahnya. Bahkan, Menteri Teten menambahkan, fintech juga bertumbuh sangat cepat. Total outstanding pada September 2021 mencapai Rp 27,48 trilliun, atau bertumbuh 55,1 persen dari Januari 2021.


--> -->